Ratusan petani di Desa Rawagempol Kulon (Rakul) Kecamatan Cilamaya Wetan, turun ke jalan. Sambil membawa tumpeng dan berbagai hasil pertanian, mereka berkeliling desa, dalam melaksanakan ritual sedekah bumi.
WAHYUDI- Cilamaya
KEPALA Desa Rakul, Ade Laide mengatakan, tradisi sedekah bumi atau yang disebut “Baritan” oleh masyarakat setempat, merupakan wujud rasa syukur terhadap nikmat berlimpah dari tuhan yang maha esa, atas apa yang mereka dapatkan selama ini.
Pasalnya, Desa Rakul diberikan kemakmuran dan kelancaran selama musim panen kemarin. Menjelang masa penanaman, mereka kembali menggelar baritan, untuk menghormati leluhur dan bentuk suka cita para petani disana.
Baca Juga:Cellica Minta Jamaah Haji Doakan KarawangJelang Pilkada, Internal NasDem Memanas
“Niatnya untuk melestarikan tradisi leluhur. Juga sebagai bentuk kekompakan dan gotong royong warga Desa Rakul,” ujarnya, Rabu (31/7) kemarin.
Sementara, tokoh masyarakat Desa Rakul, Agus Efendi mengatakan, saat beberapa desa di Cilamaya mengalami kekeringan. Para petani di Desa Rakul masih tetap bisa menjalankan aktifitas, karena pasokan air disana masih mencukupi.
“Kami berharap, dengan sedekah bumi, masyarakat Desa Rakul mendapatkan nikmat berlimpah dari bumi, atas restu Allah Swt,” harapnya.
Ketua Yayasan Al-Muttaqin ini juga mengatakan, selain melestarikan adat istiadat dan menunjukan kekompakan warga petani. Baritan ini merupakan, bentuk rasa syukur warga Desa Rakul.
“Syukuran atas limpahan rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa,” katanya.
Upacara Sedekah bumi merupakan sebuah ritual yang biasanya di lakukan oleh masyarakat. sedekah bumi berarti menyedekahi bumi atau niat bersedekah untuk kesejahteraan bumi. Bersedekah adalah hal yang sangat di anjurkan, selain sebagai bentuk dari ucapan syukur atas segala nikmat yang telah di berikan Allah. Bersedekah juga dapat menjauhkan diri dari sifat kikir dan dapat pula menjauhkan diri dari musibah.
Melihat dari semua itu, sungguh sangat perlu untuk melaksanakan ritual sedekah bumi. Bumi yang hakikatnya sebagai tempat hidup dan bertahan hidup bagi semua makhluk yang ada didalamnya, sudah selayaknya kita sebagai manusia yang sejatinya adalah khalifah atau pemimpin di muka bumi ikut menjaga dan mendo’akan agar keselamatan dan kesejahteraannya terjaga. Bila bumi sejahtera, tanah subur, tentram, tidak ada musibah, maka kehidupan di bumi pun akan terjaga dan manusia pun pada akhirnya yang memetik dan menikmati kesejahteraan itu. (*)