PURWAKARTA–Ketua Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) Cabang Purwakarta, Dokter Ahmad Sopjan mengatakan, penderita diabetes di Kabupaten Purwakarta mencapai 8.000 ribu orang. Data itu ia dapat dari klinik-klinik yang ada di Purwakarta.
“Mungkin juga lebih karena saya kurang tahu pasien di Puskesmas,” kata dia dalam acara peringatan hari diabetes Sedunia di Alun-Alun Kota Purwakarta, Sabtu (16/11).
Dijelaskan, secara personal memang ada
penambahan, artinya ditemukan penderita diabetes baru seiring berjalannya
waktu. Soal diabetes menyerang anak-anak kemungkinan ada, namun khususnya di
Kabupaten Purwakarta jumlahnya tergolong sedikit.
Baca Juga:Praktik Perdagangan Orang ke Timur Tengah Berkedok Buruh MigranTumpahan Minyak Muncul Lagi, Pertamina Langsung Bergerak
“Kita belum memiliki data secara keseluruhan
berapa pasien penderita diabetes di Purwakarta,” ungkapnya.
Meski begitu, melalui acara ini memberikan edukasi kepada masyarakat terutama pasien diabetes, di mana pola hidup sehat harus dikedepankan sehingga bisa memperhatikan penyakit yang mereka derita.
“Kita berikan edukasi kepada mereka
sehingga bisa memelihara menyakitnya sendiri,”ucap dia.
Sementara itu perkembangan penderita diabetes
di Provinsi Jawa Barat cukup cepat karena kurang memperhatikan pola hidup
sehat.
Ketua Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia)
Wilayah Jawa Barat, Ummie Wasito mengatakan, faktor makanan dan tidak
berolahraga menjadi penyebab utama penyakit diabetes menyerah tubuh manusia.
Jika sudah terserang diabetes pelan-pelan akan menggerogoti anggota tubuh.
“Akibat yang ditimbulkan macam-macam, bisa
cuci darah kalau ginjanya kena, kalau matanya kena bisa kebutaan, kalau otaknya
kena bisa struk begitu juga kaki tidak menutup kemungkinan
diamputasi,”ungkapnya.
Dijelaskan juga, rata-rata penderita diabetes
usia 40 tahun ke atas namun ada juga pada usia di bawah itu sudah terserang
penyakit diabetes.
Baca Juga:Hari Ini, Pendaftaran CPNS Karawang Dibuka15 Dewan Subang Bolos Sidang Paripurna
Menurutnya, kondisi ini harus menjadi perhatian
bersama dengan meningkatkan pola hidup sehat agar tidak terserang diabetes,
apalagi perkembangannya cukup besar membuat Pemerintah Provinsi Jawa Barat
kewalahan untuk membiayai pasien diabetes.
“Pertambahan pasien diabetes sangat pesat, Tahun 2010 menduduki peringkat nomor 9 di dunia dan sekarang nomor 6, terus juga angka kematian nomor 6 di dunia, maka perlu kita waspadai dengan melakukan pencegahan,”ujarnya.
Sejauh ini pihaknya telah melakukan pencegahan
agar jumlah pengidap diabetes tidak bertambah, satu di antaranya adalah