KARAWANG – Sebanyak 331 pelajar di SMPN 1 Lemahabang batal menggelar simulasi UNBK. Penyebabnya, jaringan listrik di sekolah jebol. Akibat tak kuat menahan daya listrik yang besar, dari ruang komputer.
Kepala SMPN 1 Lemahabang, Samsudi
menuturkan, simulasi UNBN hari pertama sebenarnya sukses tanpa kendala. Namun,
memasuki hari ke dua, terjadi kendala teknis. Yaitu, jebolnya jaringan listrik
berikut NCV-nya.
“Insiden ini siapa yang bisa
prediksi. Kami juga sudah melapor ke Dinas, kalau UNBK ke 2 disini ada
kendala,” ungkap Samsudi, kemarin (18/11).
Baca Juga:Karnaval Karawang Night Sediakan Banyak Permainan SeruRatusan Pemanah Cilik Tumplek di Cilamaya, Ada Apa?
Samsudi menjelaskan, SMPN 1 Lemahabang masih menggunakan kabel dari jaringan lama. Dengan voltase hanya 5.000 watt. Sementara, dalam pelaksanaan UNBK, voltase tersebut harus menyanggah 128 unit komputer plus 4 server. Serta ruangan AC tempat dilaksanakannya simulasi UNBK tersebut.
“Ya tidak kuat, dan akhirnya
putus. Kalau dibiarkan nanti panas, bisa meledak. Tapi sekarang terus dibenahi
oleh PLN,” ujarnya.
Samsudi menjelaskan, tahun ini
untuk pertama kalinya SMPN 1 Lemahabang menggelar UNBK. Karena, tahun-tahun
lalu, sekolahnya masih menggunakan Ujian Nasional Kertas dan Pesil (UNKP).
Karenanya, lanjut Samsudi, masih banyak hal yang perlu dibenahi. Namun, ia
optimis, pada simulasi ke 2 bulan Maret 2020 mendatang. Pihaknya akan siap
seratus persen.
“Akhir pekan ini juga akan di uji
coba lagi dengan PLN. Untuk mengetahui, bermasalah atau tidak kabel
listriknya,” katanya.
Masih kata dia, sebagai alternatif pilihan. Sumadi mengaku pihaknya akan menyediakan jenset untuk menopak voltase, agar UNBK di SMPN 1 Lemahabang berjalan lancar. “PLN menjamin simulasi ke dua nanti semua sudah siap. Betapa pun masih banyak perbaikan disana sisni, tapi kita tetap usaha yang terbaik,” pungkasnya. (wyd)