KARAWANG – Untuk menjawab kepastian setiap instansi maupun kalangan pejabat di pemerintah dan bahkan masyarakat Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Karawang memastikan bahwa dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Karawang nanti PGRI bersikap netral.
Ketua PGRI Kabupaten
Karawang, Nandang Mulyana dengan tegas menyampaikan bahwa dalam pemilihan
Pilkada semua guru khususnya di Kabupaten Karawang dibebaskan untuk memilih
setiap calon dalam pemilu nanti sesuai dengan hak dan nuraninya masing-masing.
” Kita tidak mendukung siapapun disini sebagai PGRI kita bersikap netral,”
tegasnya.
Jikapun ada salah satu
atau kelompok guru yang menjadi Timses salah satu calon bupati di Pilkada nanti
akan ditindaklanjutin oleh PGRI dengan tegas. ” Jelas tidak boleh mau PNS
ataupun honorer, jika ada akan kami tindaklanjuti,” tegasnya.
Baca Juga:Merasa Pribadi Cellica Diserang, Demokrat Angkat SuaraGina Incar Kader PKS, Tapi Bukan Haji Aep
Mengingat kata dia
munculnya beberapa pertanyaan dari setiap kalangan terkait dengan pemilihan
atau pesta demokrasi nanti. Bagi dia mau itupun pemlihan presiden, Gubernur dan
bahkan Bupati sekalipun PGRI tidak sama sekali berpihak kepada siapapun. ”
Mau PNS ataupun honorer semua bebas menentukan pilhannya masing-masing dan
tidak ada paksaan dari siapapun,” tuturnya.
Meski jumlah anggota PGRI
di Kabupaten Karawang lumayan cukup besar namun guru bukan merupakan ranah
politik yang bisa dimanfaatkan oleh siapapun. Jika sekalipun ada salah satu
calon legislatif yang merupakan berasal dari tenaga pendidik bagi Nandang tidak
akan mempengaruhi komitmen PGRI. ” Siapapun mereka baik dari kalangan guru
jika sudah terjun dengandunia politik kita tetap komitmen bersikap
netral,” terangnya.
Maka dia berharap bahwa
masyarakat maupun guru lainnya tidak harus bingung lagi arah PGRI di Pilkada
ini memilih siapa. Sebab, sejak dulu PGRI tidak pernah sama sekali ikut dalam
menentukan pilihan secara bersama. ” Sekali lagi saya tegaskan bahwa suara
guru tidak bisa dijual oleh apapun kita tidak memihak sama siapa siapa, PGRI
harga mati,” pungkasnya. (oib)