SUBANG- Pembangunan Pelabuhan Internasional Patimban tidak hanya kabar baik pembangunan untuk Kabupaten Subang dan sekitarnya. Tapi juga ada beberapa dampak buruknya.
Dan Kepala Dinas Perikanan Subang Rahmat Efendi menyampaikan kegelisahannya terkait dampak negatif keberadaan Pelabuhan Patimban Subang
Rahmat menyampaikan salah satu dampak negatif dari hadirnya Pelabuhan Internasional Patimban adalah nasib nelayan yang sudah menjadi mata pencaharian tahunan warga setempat.
Baca Juga:Masyarakat Purwakarta Lebih Suka Urus SIM di Mobil KelilingAngka Pengangguran di Karawang Tembus 102 Ribu Orang
Dengan adanya, Pelabuhan Patimban itu, kata Rahmat akan berdampak
pada areal tangkapan ikan yang berdampak pada ekonomi warga setempat.
“Dengan berdirinya pelabuhan patimban berdampak negatif terhadap nelayan
karena terganggu areal tangkapannya, yang menjadi kendala adalah sarana kapal
yang dimiliki oleh nelayan itu sendiri,” kata dia.
Masalah ini disampaikan Rahmat saat Anggota DPR RI Sutrisno melakukan reses
dengan bertemu Bupati yang didampingi sejumlah Kepala OPD di Rumah Dinas
Bupati. Sutrisno mencatat yang menjadi keluhan Kepala Dinas Perikanan sebagai
bahan untuk disampaikan kepada Forum DPR dan atau Pemerintah terkait.
Dalam sambutannya H.
Sutrisno menegaskan, dibanding dua daerah Pemilihan lainnya, yakni Sumedang dan
Majalengka, Kabupaten Subang satu-satunya Kabupaten yang memiliki laut.
Dengan demikian, kata
Sutrisno, Subang mempunyai peluang besar menerima bantuan kelautan dan
perikanan dari Pemerintah Pusat. “Sebagai anggota komisi 4, saya mempunyai
jatah bantuan berupa alat-alat pertanian dan lain sesuai ruang lingkup bidang
komisi 4,” kata Sutrisno.
Usai melakukan pertemuan dengan petinggi Subang, Sutrisno melanjutkan agenda
reses dengan menemui konstituennya dan nelayan. (bbs/red)
A