**Banjir Meluas Jadi 12 Kecamatan KOTA BEKASI– Banjir di Kota Bekasi sudah beberapa hari ini tak kunjung menyusut. Sebagian di antara titik banjir justru semakin meninggi sampai pada ketinggian 2 meter. Seperti yang terjadi di Perumahan Bumi Nasio Indah, Jatiasih, Kota Bekasi. “(Ketinggian banjir) 2 meter di depan, 1 meter di belakang,” ujar Ketua RW 15 Jatimekar, Jatiasih, Fahmi Taher kepada awak media, kemarin (25/2). Sedikitnya sebanyak 450 kepala keluarga (KK) di wilayah ini terdampak banjir. Beberapa warga sudah dievakuasi, tapi ada juga yang masih bertahan di dalam rumah. “Kita komunikasi, susah, tapi sebagian besar dievakuasi, ada juga yang bertahan di lantai atas,” kata Fahmi. Fahmi menyebut banjir tersebut diakibatkan luapan air Sungai Cakung. Sejumlah perahu karet dikerahkan untuk mengevakuasi warga. “Tujuh perahu,” kata Fahmi. Tidak ada pengungsian khusus bagi warga korban banjir. Warga dipersilakan mengungsi ke rumah sanak saudara masing-masing. Fahmi mengatakan hujan deras turun sekitar pukul 00.00 WIB. Banjir mulai merendam Perumahan Bumi Nasio Indah sekitar pukul 06.00 WIB. Banjir meluas Sementara itu, banjir yang terjadi dari hari ke hari semakin meluas. Kini tercatat ada 12 kecamata yang wilayahnya tergenang air. Pemerintah Kota Bekasi pun telah membuat 12 posko kesehatan, satu posko per wilayah yang terdampak. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati mengatakan, di seluruh kecamatan di Kota Bekasi berjumlah 12 dibuka posko kesehatan. Tiap posko kesehatan tersebut, disiagakan satu dokter dan beberapa tenaga kesehatan. Seluruh kecamatan di Kota Bekasi dibuka posko kesehatan. Mereka akan menangani masalah kesehatan korban banjir,” ujar Tanti, kepada awak media, kemarin (25/2).
Tak hanya di 12 kecamatan, sambung Tanti, 42 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) juga disiagakan untuk penanganan kesehatan korban banjir. Posko dan Puskesmas ini akan standby selama 24 jam.
“Kami juga ada tim yang turun ke lapangan langsung mendatangi ke lokasi pengungsian, seperti di masjid-masjid atau pengungsian titik banjir,” jelas dia. (bbs/dhy/mhs)