Acep juga mengungkapkan Pemkab Karawang menetapkan status tanggap darurat bencana pada Selasa (25/2/2020) menyusul bertambahnya daerah banjir melanda 14 kecamatan di Karawang. “Kesepakatan antar instansi, kami menetapkan status tanggap darurat bencana dari sebelumnya status siaga,” kata Sekda Karawang Acep Jamhuri. Lanjut Acep, dengan penetapan status tersebut, kata Acep, Pemkab Karawang pelayanan kepada masyarakat korban banjir. Acep menyebut pihaknya akan menyalurkan bantuan logistik. “STTK masih ada terus kita bagikan, termasuk beras bencana di Bulog. Kemarin udah keluar 2 ton. Sekarang yang memerlukan kita drop langsung,” jelasnya. Acep mengatakan, pihaknya melakukan berbagai upaya penanganan banjir. Termasuk mengantisipasi tanggul Sungai Citarum jebol, salah satunya di sekitar Desa Telukbango, Kecamatan Batujaya. “Sudah siapkan karung kita sudah rapat akan meninjau antisipasi tanggul. Kalau tanggul jebol memang agak surut, tapi nanti rumah dan sawah yang abis di Batujaya,” ungkapnya. Acep menyebut, Pemkab Karawang bersama TNI, Polri dan pihak terkait bersiaga di seluruh wilayah terdampak. “Semua terlibat. Kami siaga di seluruh wilayah terdampak, termasuk di pinggir Sungai Citarum dan Sungai Cibeet,” jelasnya. Sementara, Pusat Data dan Informasi Bencana (Pusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Karawang menyebutkan, genangan banjir mulai merambah wilayah perkotaan, seperti Perumahan Karaba, Anjun Kaler, dan Perumahan Bintang Alam. Banjir juga merendam Pabrik Kertas Pindo Deli 3, yang berlokasi di Desa Taman Mekar, Kecamatan Pangkalan. “Kemungkinan ada pabrik lain yang ikut kebanjiran, tapi belum terdata,” kata Sekda Acep Jamhuri. “Per hari ini kita naikkan jadi tanggap darurat. Bagi yang ingin membantu, para warga yang terdampak membutuhkan pampers.” kata dia. (rie/mhs/shn)