** Video Ala Tik Toknya Viral di Medsos KARAWANG – Aksi kritik perbaikan jalan poros Desa Amansari Kecamatan Rengasdengklok menjadi viral di media sosial. Pasalnya sekelompok emak-emak di desa itu melakukan kritik jalan desa yang hancur melalui video tik-tok. Aksi ini terbilang kreatif, karena mengkritik lewat gaya membangun dalam video tik tok. Beberapa cuplikan video yang dibagikan diantaranya memuat gambar dan ucapan jalan yang rusak tanpa ada perbaikan, selain itu menuliskan kritik lewat selembar karton. Dalam video Tik-Tok berdurasi 14 detik tersebut, Emak-emak ini sepertinya memang sengaja ingin menyindir kinerja Bupati Cellica. Karena melalui secarik kertas atau selembaran, Emak-emak ini menulis “Bu Kapan Tiktokan Di sini”. Ada juga tulisan “Bodo Amat Jalan Hancur yang Penting Tik tok”. Tulisan sindiran lainnya juga menyebut “Jalanku Tak Seindah Kenanganku”, “Apa kabar pemkab coba main ke sini”, “Pajak dikemanain ya. Ko jalan dicuekin”, sampai tulisan sindiran lainnya, “ibu hamil jangan lewat sini, BERAT”. Dalam video lainnya, Emak-emak di Rengasdengklok ini juga sempat membuat celotehan. “Aduh ibu ieu jalan kumaha wae, mana usum hujan kos kieu we ie teh, becek” (Aduh ibu ini jalan bagaimana, mana ini lagi musim hujan, becek),” ucap salah seorang ibu-ibu. Salah seorang warga, Joko Suprianto mengatakan, warga sudah tidak berharap apapun kepada Pemkab Karawang untuk memperbaiki kondisi jalan rusak. Karena warga sudah merasa kecewa kepada pemkab, akhirnya melakukan ‘patungan’ untuk perbaikan jalan rusaknya. “Kita gak berharap apapun. Buat kita ini bagian dari tanggungjawab demi kemaslahatan umat. Ketimbang harus berharap kepada pemda, tapi tak kunjung ada perbaikan. Pada akhirnya kita gunakan kas IRMAS untuk bantu Pemda untuk perbaiki jalan rusaknya,” ucapnya kepada KBE, Rabu (26/02/2020). Ditambahkannya, warga terpaksa melakukan swadaya untuk memperbaiki jalan rusak, karena kondisi jalan semakin becek dan tergenang air hujan. Akibarnya banyak kendaraan melintas yang terperosok lubang jalan. “Ini hanya untuk kemaslahatan umat. Kalau kondisi jalan ini kami biarkan, bisa saja terjadi kecelakaan. Supaya tidak menelan korban, akhirnya kami melakukan perbaikan secara swadaya,” pungkasnya. (gie)