Kerugian Banjir Karawang Mencapai 44.2 Miliar

0 Komentar

KARAWANG – Banjir yang melanda 94 desa di 30 kecamatan di Karawang selama satu pekan pada 23-29 Februari 2020. Mengakibatkan kerugian material mencapai Rp 44.220.500.000. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Penanggulangan Bencana Daerah, Yasin Nasrudin.  Yasin mengatakan, jumlah pengungsi mencapai 14.925 orang. Banjir di 94 desa tersebut menyebabkan 84.567 warga terdampak dan 24.206 rumah terendam. “Berdasarkan perhitungan kerugian akibat banjir total Rp 44.220.500.000,” ujar Yasin. Lanjut Yasin, selain rumah, sawah seluas 2.493 hektare dan sejumlah tambak terendam. Kerugian ditaksir mencapai 4.871.391.000. Banjir membuat 64 ruas jalan  di wilayah terdampak dengan kerugian senilai Rp 12.950.000.000. Tujuh jembatan juga rusak akibat  banjir, kerugiannya sebesar Rp 1.750.000.000. Selain itu, tujuh titik tanggul rusak dengan estimasi kerugian Rp 21.300.000.000. Tujuh titik tersebut yakni tanggul Kalen Bawah, Kali Cilamaya, Kali Cikaranggelam Dawuhan Tengah, Sungai Citarum Dusun Bentengjaya Desa Tunggakjati, turap SP Kaligandu, SS Banteng Desa Kutawaluya, dan SS Lemahabang Desa Kedaung. Sebanyak 38  juga sekolah terdampak banjir. Sejumlah sarana dan prasarana sekolah juga rusak akibat banjir, yaitu buku, ruang kelas, laptop, infocus, printer, lemari, dan mebeuler. Total kerugiannya sebesar Rp 2.163.500.000. Kemudian kerusakan di tingkat desa senilai 1.185.609.000. Yasin menyebut banjir sepanjang 23-29 Februari 2020 lalu disebabkan curah hujn tinggi, meluapnya Sungai Citarum, Sungai Ciherang, dan Sungai Cibeet, tersumbatnya syphon Cikaranggelam, serta drainase tidak lancar. Saaat itu, tinggi muka air (TMA) Syphon Cibeet mencapai 19.85 dengan status awas. Sementara TMA Sungai Citarum di Pos Kedunggede mencapai 13.15 dengan status awas. “Ketinggian banjir bervariasi antara 10-200 sentimeter,” ungkapnya. Yasin menyebut, Pemkab Karawang menetapkan status tanggap darurat bencana banjir. Sejumlah penangan dilakukan, di antaranya mendirikan dua dapur umum, peayanan kesehatan, distribusi logistik, hingga evakuasi penyintas banjir dibantu TNI, Polri dan relawan. (rie/shn)

0 Komentar