*** Apresiasi Kinerja Satpel KB KARAWANG– Ratusan Satuan Penyuluh Keluarga Berencana (Satpel KB) Se-Kabupaten Karawang, nampak antusias saat bertatap muka dengan Kepala BKKBN Pusat Hasto Wardoyo dan Kepala BKKBN Provinsi Jawa Barat, Uung Kusmana, dalam acara kunjungan kerja dan silaturahmi BKKBN, yang digelar akhir pekan kemarin. Dalam acara tersebut, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, mengapresiasi semangat dan antusiasme para kader KB di Kabupaten Karawang. Dalam menggalakan seruan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana alias Banggakencana. “Kinerja Satpel KB itu luar biasa. Mereka harus bisa banyak hal, tidak hanya melulu soal program KB. Tapi juga harus mampu mendalami masalah lain. Seperti Stunting, alat reproduksi, hingga tentang virus corona,” ujar Hasto, dalam acara bincang santai dengan Kader KB Karawang. Hasto menegaskan, program Banggakencana harus terus di galakan. Agar keluarga di Indonesia memahami betapa pentingnya perencanaan dalam berkeluarga. “Dua anak itu lebih sehat. Karena itu bisa mengurangi resiko 4T. Yaitu, terlalu muda, terlalu tua, terlalu banyak, dan terlalu dekat. Sehingga, dapat menurunkan angka kematian ibu di Indonesia,” ujar mantan Wakil Bupati Kulonprogo tersebut. Ditempat yang sama, Kepala BKKBN Jawa Barat, Uung Kusmara mengatakan, kinerja Satpel KB di Karawang sudah baik. Hal itu dapat dibuktikan dengan diraihnya Satya Lencana Pembangunan, yang baru saja disematkan pada Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana tahun lalu. “Kita semua harus tetap semangat. Tingkatkan kinerja kalian, dan gemakan kembali program Banggakencana di Karawang,” seru Uung. Sementara, Kabid Dalduk dan Advokasi DPPKB Karawang, Imam Alhusaeri menambahkan, saat ini DPPKB Karawang tengah bekerja keras dalam mengejar target satu desa satu Kampung KB. Kata Imam, target tersebut diberikan oleh Bupati Karawang, yang menginginkan seluruh desa di Kabupaten Karawang memiliki Kampung KB sebelum akhir tahun 2020. “Tapi kita juga tidak mengabaikan program lain seperti persiapan pendataan keluarga, pembinaan poktan, hingga pelayanan akseptor KB,” tandasnya. (wyd/shn)