Dukung Lalu Cabut dari Gerbong Cellica
KARAWANG– Kendati KPU putuskan mendunda sejumlah tahapan Pilkada, namun dinamika politik di Karawang kian seru. Golkar tiba di pertigaan jalan: memilih memasarkan Yesi Karya-Firlie Ganinduto sesuai arahan DPP Golkar atau kukuh ikut gerbong petahana, kembali memajukan Cellica sebagai bakal calon bupati. Panas di internal partai berlogo pohon beringin ini pub mulai tampak ke publik. Sejumlah kader ngotot tetap ingin pada barisan mendukung Cellica. Di saat yang sama, sebagai waja partai di kabupaten, Ketua DPD Golkar Karawang, Sukur Mulyono mengatakan akan fastun pada perintah DPP dan tak segan jika harus menindak tegas kadernya yang membelot dari putusan DPP. “Walau sifatnya bukan rekomendasi, tapi ini sudah jadi bagian dari tugas yang harus saya laksanakan dan amankan,” ujarnya. “Walau sifatnya bukan rekomendasi, tapi ini sudah jadi bagian dari tugas yang harus saya laksanakan dan amankan,” timpalnya. Setelah beredarnya foto pertemuan Ketua DPD Golkar Karawang, Mulyono didamingi Sekretaris DPD Golkar Karawang, Suryana bersama Firlie, spanduk-spanduk besar di depan kantor DPD Golkar yang memuat foto Cellica Nurrchadianna dengan tagline “lanjutkan” pun terpatau dicopot. Sementara itu, Bendahara DPD Golkar Karawang, Putut Budi Lelono, mengaku telah bulat akan berada di gerbong pendukung Cellica. Bahkan tanpa tedeng aling-aling, ia pun siap dipecat jika keputusan dia dicap sebagai langkah membelot dari putusanb partai. “Silahkan kalau saya memang dianggap salah pecat saya. Tapi darah saya masih Golkar, saya akan tetap jdi orang Golkar,” kata Putut sebagai mana dikatanya pada salah satu media daring. “Dan apapun yang jadi keputusan Ketua DPD Golkar Karawang, saya pun sudah siap,” timpalnya. Kendati demikian, Putut tak menampik arah koalisi dengan partai mana dan mendukun bakal pasalin bupati dan wakil bupati ada di tangan DPP Golkar. Akan tetapi, kata dia, harusnya DPP tidak ujug-ujug keluarkan keputusan tanpa musyawarah dengan DPD Golkar Karawang. “Jangan ujug-ujug, saya sudah 15 tahun jadi pengurus Golkar. Saya terlibat aktif saat penjaringan dan pendaftaran calon bupati,” tandasnya. Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Pilkada Golkar Karawang, Timi Nurjaman justru tidak mempersoalkan adanya surat tugas sementara dari DPP Golkar untuk balon Yesi-Firlie, juga beranggapan hasil pleno DPD Golkar Karawang yang mengusulkan Celica Nurrachadiana sebagai calon bupati Karawang periode 2020-2025 belum dianulir. “Namun jika kemudian DPP mengusulkan juga pasangan calon, itu juga punya hak yang sama. Silakan saja, tapi tidak kemudian DPP abaikan hasil pleno. Ya kita sama-sama (mengawal) apa yang menjadi keputusan DPP dan hasil pleno, kita matchingkan itu,” ujarnya. Sebagaimana diketahui, surat tugas dari DPP untuk Yessi-Firli sudah turun. Kendati belum final sebagi bakal calon bupati dan wakil bupati. Namun menjadi langkah awal dua partai (PDIP-Golkar) mulai memasarkan calonnya. Hal ini sesuai dengan apa yang diharapkan dan niatan PDIP dalam beberapa pekan terakhir. Namun jadi hal yang mengejutkan bagi Golkar, yang sebelumnya sudah mengumbar ada di gerbong yang sama dengan petahana. (kbe)