KARAWANG – Aliran Sungai Cilamaya kembali meluap, Sabtu, (21/3/2020) kemarin. Akibatnya, tanggul di Dusun Krajan, Desa Muara, Kecamatan Cilamaya Wetan, kembali jebol. Mengantisipasi kembali terjadinya banjir, warga desa bergotong-royong membuat tanggul manual dengan material karung dan pasir. Secara swadaya, warga menambal tanggul yang jebol sepanjang 15 meter dengan karung yang mereka isi tanah bercampur pasir. Bahkan, untuk menambal tanggul tersebut, warga desa menghabiskan ratusan karung. “Jalan yang baru diperbaiki sekarang longsor lagi, tanggul Sungai Cilamaya dan Kali Bawah juga rembes lagi,” ungkap Kepala Desa Muara, Iyos Rosita kepada KBE, kemarin. Hingga saat ini, sambung Iyos, warga desa bergotong-royong menambal tanggul yang jebol dari dana swadaya. Hingga berita ini di tulis, pihaknya mengaku belum mendapat bantuan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang. “Ini sangat darurat. Butuh banyak karung dan tanah. Sudah lapor ke Pemda Karawang (Dinas PUPR) tapi belum ada respon,” singgungnya. Iyos menuturkan, tanggul jebol terjadi akibat tiang pancang yang putus imbas dari luapan Sungai Cilamaya dan banjir di awal tahun kemarin. Panjangnya sekitar 15 meter, dan saat ini tengah digarap secara swadaya untuk mencegah kembali terjadinya banjir di lingkungan warga. “Ada 15 meter panjang tanggul yang ditambal manual oleh warga. Jika tidak diperbaiki, kita khawatir rumah warga kembali tergenang banjir,” imbuhnya. Tokoh masyarakat Desa Muara, Asep Maulana berharap, tanggul yang jebol serta jalan yang putus karena longsor itu segera diperbaiki. Pasalnya, hal tersebut merupakan kebutuhan masyarakat yang sangat mendesak. “Kalau begini sewaktu-waktu sungai meluap lagi ya banjir lagi. Kita harap sih diperbaiki permanen, dengan cara dipasang bronjong dan pancang yang layak,” harapnya. (wyd/rie)