KARAWANG – Pandemi Virus Korona (Covid-19) masih berlangsung di Kabupaten Karawang. Imbasnya, bukan hanya dirasakan di sektor ekonomi. Namun mulai merambah pada masalah baru di pemerintahan desa. Selain tengah disibukan dengan pendataan program bantuan sosial. Pemerintah desa juga di buat pusing dengan efek Pandemi Covid-19, yang kini juga berdampak pada sektor pembangunan infrastruktur. Seperti dikatakan Kepala Desa Lemahabang, Kecamatan Lemahabang Wadas, Didin Al Ayudin. Akibat wabah Covid-19, sejumlah titik pembangunan infrastruktur di desanya, yang bersumber dari anggaran aspirasi dewan jadi terhambat. Harusnya, kata Didin, di bulan April 2020 ini. Ada 3 titik pembangunan yang realisasi dari anggaran aspirasi dewan. Tiga pembangunan infrastruktur itu meliputi, jembatan, turap, dan pengecoran jalan. “Pembangunan jadi tertunda sampai batas waktu yang belum ditentukan,” ujar Didin kepada KBE, kemarin (20/4). Masih kata Didin, selain dari anggaran aspirasi dewan. Dana transfer desa yang rencananya akan digunakan untuk membangun infrastruktur. Terpaksa direlokasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat desa selama Pandemi. Sesuai interuksi dari pemerintah pusat. Anggaran Dana Desa tahap ll dipastikan terganggu dengan alokasi Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Desa untuk membantu masyarakat terdampak Covid-19. “Dana Desa tahap l sudah tidak bisa diganggu-gugat. Karena sudah masuk tahap realisasi. Tapi, tahap DD ll ini yang akan terganggu,” jelasnya. Didin berharap, pembangunan infrastruktur dari dana aspirasi yang tertunda bisa direalisasikan pasca Pandemi Covid-19 berlalu. “Karena itu sudah kebutuhan masyarakat yang mendesak. Jadi kalau bisa tetap di realisasi, jangan di coret karena Pandemi ini,” harapnya. Tak hanya di Desa Lemahabang. Di Desa Muarabaru, Kecamatan Cilamaya Wetan. Pembangunan infrastrukturnya juga terganggu. Kepala Desa Muarabaru, Ato Sukanto menyebut, pembangunan jalan utama Gembongan-Muarabaru yang mulanya diagendakan akan dibangun April 2020 ini. Dengan terpaksa akan tertunda lagi. Padahal, kata dia, ajuan perbaikan jalan yang digarap Dinas PUPR Karawang itu, sudah dari beberapa tahun yang lalu. Namun, kabar dari tim survey yang Pemdes Muarabaru terima. Perbaikan jalan itu kemungkinan akan tertunda lagi. “Ya lagi-lagi kita harus terima. Karena kondisinya begini. Tapi harapan kami itu hanya tertunda, tidak di coret,” ungkapnya. (wyd/rie)