Nantinya, kata Tamim, beras tersebut akan dibagikan ke tiap-tiap desa. Dimana, setiap dapur umum di tingkat desa akan kebagian 2-3 karung beras. Namun, tidak beserta lauk pauk dan kebutuhan lainnya.
“Cuma kebagian 2 ton, ini juga tidak tau berkelanjutan atau tidak,” tutupnya.
Kualitas Buruk
General Manager Bulog Karawang Rusli membenarkan jika beras yang dibagikan untuk dapur umum tersebut diambil dari gudang bulog. Belakanyan viral video beras yang dibagikan dinilai tak layak lantaran banyak kutu di dalama karung yang berisi beras itu.
Baca Juga:PSBB Longgar, Harga Ikan NormalKades Balongsari Apresiasi Peran Kader Posyandu
Rusli membantah jika beras yang dibagikan tidak layak pasak. Beras yang dibagikan untuk warga selama wabah Covid-19, kata dia, merupakan jenis medium dan dipastikan bahwa beras tersebut layak untuk dikonsumsi.
“Jika beras yang dibagikan itu dianggap tidak layak untuk dikonsumsi, bisa dikembalikan lagi ke gudang. Saya juga sudah sampaikan ke pak Kadarisman (Kepala Dinas Pangan Kabupaten Karawang),” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pangan Kabupaten Karawang Kadarisman mengatakan, beras yang didistribusikan dua ton setiap kecamatan itu merupakan cadangan pangan Pemkab Karawang yang bisa dikeluarkan ketika terjadi bencana.
Untuk memberikan bantuan akibat pandemi corona, Pemerintah Kabupaten Karawang mengeluarkan stok beras tersebut. “Stok beras tersebut disimpan di Bulog. Kemarin sudah didistribusikan ke semua kecamatan,” katanya.(wyd/red)