KARAWANG – Pemerintah Desa Lemahabang, Kecamatan Lemahabang Wadas, mendirikan dapur umum di tengah penerapan PSBB Karawang. Sesuai intruksi Pemda Karawang, Cellica Nurrachadiana, dapur umum di tingkat desa diminta membagikan 1.000 nasi bungkus selama penerapan PSBB. Kepala Desa Lemahabang, Didin Al Ayudin mengatakan, program Gerakan Seribu Nasi Bungkus (Gasibu) di Desa Lemahabang mulai berjalan di pekan ke 2 PSBB Karawang. Pihaknya, kata dia, menargetkan pengadaan 1.000 nasi bungkus untuk keperluan warganya yang tersebar di 4 dusun. “Pengadaan dapur umum di Desa Lemahabang mayoritas menggunakan dana pribadi. Karena bantuan dari Pemda Karawang hanya beras saja,” ujar Didin kepada KBE, kemarin (13/5). Didin mengatakan, saat ini anggaran untuk dapur umum yang bersumber dari dana pribadinya, baru mampu mengadakan 600 paket nasi bungkus. Ada pun kekurangannya, kata dia, Pemdes Lemahabang berharap adanya donatur dari warga yang mampu. “Kita ajak warga yang mampu untuk gotong royong bantu sesama,” tandasnya. Di singgung soal beras bantuan Pemda Karawang, Didin menyebut, pihaknya memutuskan untuk tidak menggunakan beras tersebut. Pasalnya, kualitas beras dinilai sangat buruk dan tidak layak konsumsi. “Kita beli lagi beras yang baru. Soalnya beras bantuan dari Pemda tidak layak konsumsi,” jelasnya. Didin berharap, Pandemi Covid-19 ini segera berakhir. Agar kegiatan sosial dan ekonomi di Indonesia, khususnya Karawang, bisa kembali normal seperti sedia kala. “Semoga bantuan Gasibu ini bermanfaat untuk warga Desa Lemahabang. Serta harapan kami, bisa sedikit meringankan beban warga yang terdampak Covid-19,” harapnya. Salah satu warga Desa Lemahabang, Soleh mengatakan, akibat Pandemi Covid-19 ia mengaku sudah tak bekerja sejak sekolah diliburkan. Pedagang jajanan anak-anak itu menyebut, saat ini untuk memenuhi kebutuhan hidupnya ia terpaksa bekerja serabutan. “Alhamdulillah, bantuan Gasibu ini sedikit meringankan saya. Minimal kita ada makanan untuk buka puasa,” pungkasnya. (wyd/rie)