KARAWANG – Memasuki pekan ke 2 penerapan PSBB di Karawang, sejumlah desa di Kecamatan Cilamaya Wetan, sudah mulai menggarap dapur umum. Camat Cilamaya Wetan, Basuki Rachmat mengatakan, bantuan beras medium dari Pemda Karawang sebanyak 2 ton sudah di terima pihaknya pekan kemarin. Sesuai intruksi bupati, beras tersebut kemudian di pecah ke 12 desa di Kecamatan Cilamaya Wetan. Agar nantinya bisa digunakan untuk dapur umum di tingkat desa. “Kalau saya tidak mewajibkan ada dapur umum di desa. Sesuai kemampuan dan kesanggupan para kades saja,” ujar Basuki kepada KBE, kemarin (13/5) dikantornya. Untungnya, kata Basuki, di Kecamatan Cilamaya Wetan para kepala desa sadar akan kewajibannya membantu masyarakat yang terdampak Covid-19. Beberapa desa di wilayah teritorialnya, sambung Basuki, sudah memulai aktifitas dapur umum dan membagikan nasi bungkus untuk keperluan buka puasa masyarakatnya yang membutuhkan. “Saya imbau agar para kades membuka dapur umum di desa. Jangan sampai ada masyarakat kita yang kelaparan di tengah Pandemi Covid-19 ini,” katanya. Lanjut dia, hingga saat ini pihaknya belum tau pasti tentang kelanjutan bantuan beras tersebut. Apakah satu kali ini saja, atau ada kelanjutannya. Mengingat, PSBB di Karawang masih tujuh hari lagi. “Belum tau kelanjutannya, kalau itu ranahnya Pemda Karawang yang menjawab,” ungkapnya. Disinggung soal kualitas beras, Basuki mengaku tak ingin banyak berkomentar. Menurutnya, beras yang dibagikan yang sumbernya dari Bulog itu kualitasnya pas-pasan. “Itu cukup. Sebatas cukup saja, ga tau ya cukup bagus apa cukup jelek,” kata mantan Camat Cilamaya Kulon. “Toh setelah dibagikan di Cilamaya Wetan mah tidak ada komplain dari kades. Artinya, masih layak untuk di konsumsi,” timpalnya. Ada pun beberapa desa di Kecamatan Cilamaya Wetan, lanjut Basuki, yang sudah menerapkan dapur umum diantaranya adalah Desa Tegalwaru. Menyusul Desa Muara dan Muarabaru yang sudah mulai bergerak. “Sambil kita pantau dan ingatkan, agar semua desa mengikuti,” tegasnya. Di sisi lain, Kepala Desa Tegalwaru, Aruji Ajam Atmaja mengatakan, jauh sebelum beras bantuan dari Pemda Karawang hadir. Pemdes Tegalwaru sudah action duluan membuka dapur umum di desa. Bahkan, kata Aruji, dalam satu hari dapur umum Desa Tegalwaru mampu memproduksi 200 bungkus nasi boks. Dimana sampai program itu selesai, pihaknya membuat tak kurang 1.200 nasi bungkus. “Program Gerakan Nasi Bungkus (Gasibu) Desa Tegalwaru yang pertama di Cilamaya. Sudah 1.200 nasi bungkus dibagikan,” imbuhnya. (wyd/rie)