KARAWANG – Realisasi sejumlah proyek pembangunan infrastruktur di desa harus di undur. Menyusul, belum jelasnya alokasi anggaran yang bersumber dari APBD Karawang, yang hampir seluruh anggarannya difokuskan untuk penanganan virus korona. Seperti di Desa Muarabaru, Kecamatan Cilamaya Wetan. Jalan utama menuju desa yang rusak parah, dengan lubang-lubang yang curam. Terpaksa harus menunggu waktu lebih lama lagi, untuk dilakukan realisasi pembangunan. Harusnya, jalan sepanjang 500 meter itu, menurut UPTD PUPR wilayah 3 Karawang, akan dibangun pada April 2020 kemarin. Namun, hingga jelang akhir Mei 2020 ini, perbaikan tersebut tak kunjung ada kabar. Kepala Desa Muarabaru, Ato Sukanto mengatakan, untuk mengurangi dampak kerusakan dari lubang-lubang yang curam. Pihaknya terpaksa menambal lubang di jalan, dengan bongkahan material bekas pengecoran. “Sudah diajukan berkali-kali perbaikan jalan itu. Katanya tahun ini, tapi sampai sekarang belum ada kabar,” ungkap Ato kepada KBE, kemarin (17/5). Ato memaparkan, jalan tersebut merupakan jalan utama masyarakat keluar masuk desa. Selain itu, akses jalan Rawet-Muarabaru itu, merupakan tumpuan utama jalur pendidikan, ekonomi, dan pertanian. “Kalau hujan jadi kubangan lumpur, kalau panas berlubang dan berdebu. Jadi mempengaruhi harga padi juga,” katanya. Tak jauh beda dengan Desa Rawagempol Kulon, Kecamatan Cilamaya Wetan. Akses jalan di Dusun Amarta, yang menghubungkan Desa Sukatani dengan Rawagempol Kulon itu, rusak parah sudah bertahun-tahun. Dijanjikan akan diperbaiki April 2020. Namun, hingga kini, perbaikan tersebut belum juga ada realisasi. Padahal, pembangunan jalan tersebut jadi skala prioritas di Desa Rawagempol Kulon. “Katanya mau diperbaiki bulan April 2020. Sudah disurvey juga sama UPTD PUPR, tapi sampai sekarang belum ada kabar,” ujar Sekdes Rawagempol Kulon, Dedi. Saat dikonfirmasi, Pelaksana Pembangunan dan Tim Survey UPTD PUPR Karawang Wilayah 3, Ujang mengungkapkan, Pandemi virus korona yang melanda Kabupaten Karawang, jelas sangat mengganggu pada proyek realisasi pembangunan. Ujang mengatakan, akibat korona, pihaknya tak bisa memastikan perbaikan jalan akan dilakukan tahun ini, atau tidak. Yang jelas, semua proyek tertunda pembangunannya sampai habis lebaran. “Ya gara-gara korona itu. Semuanya jadi mundur. Kita lihat saja habis lebaran,” ungkapnya. Saat disinggung soal kepastian pembangunan tersebut. Ujang mengaku tak ingin komentar terlalu banyak. Ia menegaskan, semua kabar tentang pembangunan akan di buka selesai idul fitri pekan depan. “Kita lihat saja habis lebaran ya,” singkatnya. (wyd/rie)