DPPKB Gandeng IBI 

0 Komentar

Cegah Kehamilan di Tengah Pandemi

KARAWANG- Rasio kehamilan selama penerapan PSBB di Kabupaten Karawang diprediksi naik jumlahnya. Pasalnya, data yang dihimpun Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Karawang. Hingga Juni 2020, jumlah akseptor KB baru di Karawang terus merosot.

Dari data yang berhasil KBE himpun, jumlah akseptor KB pada Januari sampai Mei 2019 kemarin, mencapai 52.821 orang. Dari berbagai jenis alat kontrasepsi. Sementara, pada Januari sampai Mei tahun 2020 ini, akseptor KB baru hanya menyentuh angka 35.496 orang dari berbagai alat kontrasepsi.

Bukan tanpa alasan, Pandemi Covid-19 yang melanda Karawang membuat tak sedikit fasilitas kesehatan yang enggan melayani pemasangan alat kontrasepsi KB. Tak hanya itu, pasien yang akan dipasang alat kontrasepsi pun ogah-ogahan. Lantaran takut terpapar virus korona di Puskesmas atau rumah sakit tempat pemasangan alat kontrasepsi tersebut.

Baca Juga:Polisi Sosialisasikan New Normal di Desa Pantai MekarBisa Bikin Robot sampai Motor Remot Kontrol

Menyikapi hal itu, DPPKB Karawang menggandeng Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Karawang. Untuk melayani masyarakat yang ingin pasang alat kontrasepsi, di tengah Pandemi Covid-19.

“Upaya pencegahan sudah kami lakukan. Dengan menggandeng IBI, pemasangan alat kontrasepsi bisa dilaksanakan di tempat tempat praktik bidan swasta,” ujar Kabid Advokasi, Informasi, dan Data, DPPKB Karawang, Imam Alhsuaeri, Selasa, (2/6) di kantornya.

Imam menjelaskan, hamil ditengah Pandemi Covid-19 banyak sekali resikonya. Seperti yang sudah dijelaskan Kepala BKKBN, dr. Hasto sebelumnya. Ibu hamil di tengah Pandemi sangat rentan terpapar virus korona.

“Jadi buat yang mau pasang alat kontrasepsi bisa hubungi Satpel KB di Kecamatan. Kalau Puskesmas tidak melayani, nanti dipasang di praktik bidan swasta IBI. Yang sudah tersebar di seluruh Karawang,” ujarnya.

Salah satu bidan IBI di Cilamaya, Nurhalimah mengatakan, pemasangan alat kontrasepsi di Satpel KB Kecamatan gratis tanpa dipungut biaya. Kesempatan tersebut, kata dia, harus dimanfaatkan. Terlebih, hamil ditengah pandemi sudah diketahui sangat berbahaya.

“Kalau tidak mau pasang alat. Baiknya gunakan pil dan kondom saat berhubungan. Karena baiknya, hamil ditunda saat pandemi seperti ini,” jelasnya.

Bidan yang juga Satpel KB di Kecamatan Cilamaya Wetan itu mengatakan, pihaknya tak pernah libur memberikan sosialisasi dan pemahaman kepada masyarakat. Utamanya tentang bahaya hamil ditengah Pandemi.

0 Komentar