Aang mengatakan, justru latar belakang pengumpulan para influencer dan admin medsos adalah melihat kondisi di lapangan masih banyak masyarakat yang belum menyadari, mengetahui atau melanggarnya.
“Sama sekali tidak betul (dipicu vral foto bupati,red). Justru latar belakangnya kasusistis: pembukaan wisata Tanjungpakis (contoh,red),” kata Aang.
“Kita sudah upaya penyampaian informasi tempat wisata tutup. Tapi nyatanya buka. Makanya jamu menyadari peran medsos begitu penting. Apalagi punya segmennya menyampaikan informasi. Yang hadir di situ bisa dikonfirmasi apa yang disampaikan,” timpal Aang.
Bupati Tanggapi Fotonya yang Viral
Foto Bupati Karawang, Cellica Nurrchadiana beberapa hari ke belakang mendadak viral di media sosial di tengah-tengah dia sedang meresmikan “Desa Tangguh Covid-19” di Kecamatan Telukjambe Timur. Cellica yang terlihat sedang berfose dengan warga, dinilai abai phsycal distancing alias tak patuh protokol kesehatan selama masa panemi covid-19.
Bahkan di foto itu terlihat beberapa tim satgas covid-19 yang belakangan sedang gencar mensosialisasikan protokol kesehatan agar dipatuhi masyarakat.
Saat diwawancarai awak media, diminta tanggapan soal fotonya yang viral di media sosial, Cellica bertutur, tak mau menanggapinya secara serius.
“Tidak apa-apalah, ya. Saya tidak mau menanggap – nanggapi hal tersebut. Lebih baik saya berbuat baik saja,” ucapnya.
“Saya mah viral apapun juga saya mah diviralin gak apa apa,” timpalnya.
Perkembangan Angka
Fitra juga mengatakan, Karawang kembali memiliki kabar baik, pasca kesembuhan terakhir pasien Covid, hingga hari ke-12 belum ada penambahan pasien terkonfirmasi positif virus corona.
“Kami berharap ini terus berlanjut. Semoga masyarakat patuh akan anjuran pemerintah,” ujarnya.
Namun, kabar duka juga ada yakni adanya ODP, PDP dan pasien reaktif yang meninggal dunia. Oleh karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat agar terus berjaga jarak, menggunakan masker, rutin mencuci tangan, menjaga kebersihan dan jika perlu mengonsumsi vitamin.
Baca Juga:Mari Menikah di Era New NormalDPPKB Gandeng IBI
“Kami ingin Karawang tak ada lagi positif. Semua ingin agar Kabupaten Karawang tercinta turun level lagi ke zona biru,” ujarnya.
Untuk reaktif rapid test, berjumlah total 271 orang, sembuh 229 orang, masih dalam observasi 15 orang dan meninggal dunia 27 orang. Pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah total 420 orang, selesai pengawasan 359 orang, masih dalam pengawasan 25 orang, meninggal dunia 36 orang.