Sosialisasi Kontrasepsi Ditengah Pandemi
KARAWANG – Satuan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (Satpel KB) Kecamatan Karawang Timur, gencar menggalakan sosialisasi penggunaan alat kontrasepsi di tengah pandemi Covid-19. Hal itu dilakukan, untuk mencegah terjadinya Baby Boom. Atau meningkatnya angka kelahiran karena situasi pandemi ini. Sosialisasi itu juga bertujuan, untuk memberikan edukasi kepada pasangan usia subur. Jika hamil di tengah wabah sangat tidak baik untuk kesehatan ibu dan janin. Koordinator PPKB Kecamatan Karawang Timur, Caesaria Rahayu menjelaskan, akibat pandemi dan seringnya pasangan beraktifitas di rumah. Berpotensi untuk meningkatnya angka kelahiran baru atau yang dikenal dengan istilah Baby Boom. “Banyak sekali faktor terjadinya kehamilan ditengah pandemi ini. Salah satunya karena tidak memakai alat kontrasepsi dengan benar. Karena itu, hari ini kita sosialisasi tentang alat kontrasepsi yang baik dipakai selama pandemi,” ujar Rahayu kepada KBE, kemarin (16/6). Dalam kegiatan itu, sebut Rahayu, PPKB Kecamatan Karawang Timur tidak bekerja sendirian. Bersama Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP), kata dia, pihaknya mengajarkan tata cara pemakaian kondom dan pil KB yang baik dan benar. “Hamil di masa pandemi sangat beresiko untuk ibu janin. Kepala BKKBN dr. Hasto juga bilang, ibu hamil sangat rentan terpapar virus korona,” ujarnya. Kabid Advokasi DPPKB Karawang, Imam Alhusaeri menambahkan, sesuai instruksi BKKBN Republik Indonesia. Ditengah situasi pandemi ini sebaiknya pasangan usia subur menunda kehamilan. Ditengah Pandemi Covid-19 ini, sambung Imam, BKKBN Jawa Barat menargetkan 1 juta akseptor KB baru di tahun 2020. Dan Kabupaten Karawang punya target 1.000 akseptor. Sehingga, pihaknya mengaku akan gencar menggalakan sosialisasi serta edukasi kepada pasangan usia subur. “Kita juga sudah menggandeng Ikatan Bidan Indonesia (IBI Karawang). Sehingga, pemasangan KB bisa dilakukan di tempat-tempat bidan praktik swasta yang tergabung dalam IBI,” tutur Imam. “Untuk target 1.000 akseptor baru kita Karawang sangat optimis. Mudah-mudahan issu Baby Boom tak terjadi di Kabupaten Karawang,” pungkasnya. (wyd/rls)