Persiapan Harganas di Tengah Pandemi
KARAWANG– Jelang Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-27, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Karawang, ancang-ancang jaring akseptor KB baru. Peringatan Harganas tahun 2020 ini, akan digelar sangat berbeda dari tahun lalu, lantaran ada di tengah situasi Pandemi Covid-19. Jika tahun-tahun sebelumnya perayaan Harganas digelar secara meriah dengan ribuan orang di dalamnya. Tahun ini, perayaan Harganas di Karawang akan digelar sederhana. Dengan program bakti sosial serta pelayanan KB gratis di seluruh kecamatan. Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Karawang, Sofiah mengatakan, DPPKB Karawang punya target 30.000 akseptor baru demi mensukseskan program pelayanan 1 juta akseptor KB yang digalakan BKKBN pusat. Pihaknya, sambung Sofiah, sudah mulai melakukan pelayanan secara acak di 30 kecamatan di Karawang. Nantinya, acara Harganas sendiri akan di gelar pada 29 Juni 2020, serentak di seluruh Indonesia. “Kita sudah mulai menjaring akseptor KB untuk program 1 juta kontrasepsi ini. Targetnya terbagi dua, 29.181 untuk alat kontrasepsi non-MKJP, dan 819 untuk metode jangka panjang (MKJP),” ujar Sofiah, kepada KBE, Kamis, (18/6) di ruang kerjanya. Sofiah menjelaskan, untuk menjaring 29 ribu lebih akseptor non-MKJP seperti pil, suntik, dan kondom, pihaknya sangat optimis itu bisa di capai sebelum perayaan Harganas. Namun, di situasi pandemi seperti saat ini. Pihaknya memprediksi bakal kesulitan dalam memaksimalkan target 819 MKJP seperti implan dan IUD. Lantaran fasilitas kesehatan di Karawang belum memungkinkan melakukan pelayanan di luar masalah Covid-19. “Tapi kita sudah siapkan opsi lain, dengan menggandeng bidan-bidan praktik swasta yang kita punya. Mudah-mudahan, optimis bisa tercapai,” ucapnya. Dari data yang berhasil KBE himpun, hingga saat ini, ribuan warga Karawang sudah kembali menggunakan kontrasepsi. Untuk metode jangka panjang (MKJP), dari target 819 orang, saat ini DPPKB Karawang sudah berhasil menjaring 70 orang. Sementara, untuk non-MKJP, metode suntik sudah 2.814 orang, sementara untuk metode pil dan kondom sudah terjaring 15.318 orang. “Secara keseluruhan, sampai hari ini, DPPKB Karawang sudah menjaring lebih dari 50 persen target yang harus di capai,” ujarnya. Sofiah mengimbau, kepada seluruh masyarakat Karawang, agar menunda kehamilan di tengah pandemi. Pasalnya, sesuai anjuran tim medis, hamil di tengah pandemi sangat berisiko tertular virus korona. “Ayo ikuti program 1 juta akseptor ini, pelayanan KB gratis di seluruh satpel KB di kecamatan di Karawang,” pungkasnya. Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang merilis, sejak bulan Maret hingga Mei 2020, tak kurang dari 11.193 ibu di Karawang hamil di tengah Pandemi Covid-19. Hal tersebut menjadi motivasi bagi DPPKB Karawang dan Satpel KB di tiap kecamatan untuk terus bergerak menjaring akseptor KB baru. Tujuannya, agar tidak sampai terjadi baby Boom atau lonjakan angka kelahiran bari di kota pangkal perjuangan. (wyd)