KARAWANG– Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di 48 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) se-Karawang di gelar serentak bulan ini. Berbeda dari beberapa tahun belakangan, proses PPDB PKBM di Karawang tahun ini menggunakan dua jalur. Ketua Forum Komunikasi (FK) PKBM Karawang, Heru Saleh menurutkan, PPDB PKBM di Karawang tahun ini menggunakan dua jalur. Tahap pertama pendaftaran secara daring atau online. Kemudian, tahap ke dua digelar manual dengan protokol kesehatan Covid-19. “Selain itu, tahun ini PPDB PKBM di Karawang terasa sangat beda. Karena PKBM mulai jadi pilihan utama orang tua murid,” ujar Heru kepada KBE, kemarin (17/6).
Kata dia, PKBM telah bertransformasi menjadi sarana pendidikan non-formal, yang tidak hanya mengajarkan muridnya soal akademik. Tapi juga mengembangkan skill, dengan pembelajaran praktik lapangan kerja layaknya sekolah kejuruan.
“PKBM ini sudah jadi paket komplit. Selain ijazahnya sudah setara dengan pendidikan formal. Pembelajarannya pun beragam, dan yang paling penting, waktunya fleksibel,” kata Heru.
Setiap tahun, kata dia, tak kurang dari 5.000 siswa lulus dan memiliki ijazah kesetaraan SD, SMP, juga SMA dari PKBM yang tersebar di Karawang.
“Ijazah PKBM juga bisa digunakan untuk melanjutkan kuliah. Baik ke perguruan tinggi negeri maupun swasta,” ujarnya.
Baca Juga:Pasien 34 Tularkan ke Tiga Anggota Keluarga dan TetanggaOknum TKSK dan PSM Diduga Sembunyikan Data Penerima
PPDB PKBM di Karawang, lanjut Heru, di buka mulai 5 Juni 2020 dan akan ditutup pada tanggal 30 Juni 2020. Namun, bagi calon warga belajar yang ketinggalan, tetap bisa menyusul secara manual. Dengan mendatangi langsung PKBM yang dituju.
“Setiap PKBM punya kuota berbeda-beda, dari 25 orang sampai 100 orang. Tergantung kapasitas daya tampung PKBM itu sendiri,” katanya.
“Kalau saya di PKBM Assholahiyah Cilamaya, punya target 100 orang. Dan kami optimis, karena setiap tahun juga antusiasnya bagus,” tandasnya.
Salah satu orang tua murid, Dahlan mengaku, PKBM adalah pilihan utama bagi anaknya. Pasalnya, anak sulungnya yang baru lulus SMP ingin bekerja sambil sekolah. Namun, Dahlan mengaku tak mau main-main dengan pendidikan anaknya. Karena itu, ia daftarkan anak sulungnya sebagai warga belajar di PKBM Assholahiyah Cilamaya.