“Sampai saat ini, kami optimalkan dua incinerator dengan kapasitas masing-masing adalah 12 ton per hari sehingga total kapasitas pengolahan sampai dengan saat ini adalah 24 ton per harinya. Pemusnahan berbasis teknologi Stepped Heart Controlled Air, melalui dua proses pembakaran. Pada ruang bakar pertama, temperatur 900-1000 derajat celcius dan pada ruang bakar kedua temperatur 1.000-1.200 derajat celcius. Limbah medis yang terbakar akan menyisakan residu atau abu yang jumlahnya sedikit. Kami juga memastikan residu pemusnahan ini ditimbun di sanitary landfill yang berizin,” ungkap Direktur PT Jasa Medivest, Olivia Allan.
Selain itu, Jasa Medivest mempunyai fasilitas Tempat Penyimpanan Sementara Limbah B3 dan Cold Storage yang berizin dari Pemerintah.
Keseluruhan proses tersebut tercatat dalam neraca limbah B3 yang selanjutnya dilaporkan kepada pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia, termasuk kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan lainnya. (rls/mhs)