Got Tuparev Pencemar Citarum?

Got Tuparev Pencemar Citarum?
0 Komentar

Katanya dari Buangan Limbah Pertokoan

KARAWANG –Satgas Citarum Harum mengklaim terus menelusuri sumber utama pencemaran Sungai Citarum. Terbaru, saluran sungai buangan limbah pertokoan di Jalan Pecinan Tuparev disinyalir jadi salah satu sumber pencemaran. Sedangkan pencemaran yang bersumber dari limbah industri, Satgas masih “geleng kepala” belum bisa memastikan sumbernya. Satgas Sektor 19 Citarum Harum menuturkan, saluran gorong-gorong tersambung langsung ke badan sungai Citarum. Pantauan di lapangan dari saluran air tersebut, mengalir cairan berwarna putih juga berbagai sampah. Cairan itu langsung membaur dengan aliran air Citarum. “Gorong-gorong Ini bisa disebut salah satu penyumbang polusi ke Citarum,” kata Komandan Sektor 19 Citarum, Kolonel Chb Widodo kepada wartawan, kemarin. Menurut Widodo, cairan dari gorong-gorong itu mengirim berbagai limbah rumah tangga dari penduduk di bantaran sungai. Termasuk deretan pertokoan di wilayah Pecinan, Jalan Tuparev. “Debit buangan dari gorong-gorong ini akan diukur. Kita akan sinergi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Karawang,” kata Widodo. Widodo tak menampik ada sumber pencemaran lain selain gorong-gorong tersebut. Termasuk dugaan limbah industri yang turut menyumbang pencemaran. Untuk itu, Ia berupaya mencari sumber pencemaran lainnya. “Kita akan telusuri terus. Untuk limbah industri kita belum bisa pastikan, kita akan telusuri sampai di mana ujungnya,” tegasnya. Saat ini, Widodo sudah mengambil sampel cairan putih dari gorong-gorong itu. Sampel, kata Widodo bakal segera diuji lab. Hasilnya, akan keluar dalam waktu dekat. Untuk mengurangi polusi, Widodo sedang berupaya sedang pikir-pikir untuk membangun Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) komunal. Tujuannya, supaya limbah dari saluran tersebut tak sepenuhnya langsung masuk ke Citarum.

“Pembuatan IPAL komunal ini untuk mengurangi polusi. Kita juga berkoordinasi dengan BBWS dan instansi terkait di Pemda Karawang untuk pembangunan IPAL itu. Karena IPAL komunal itu penting,” ujarnya.
Sebelumnya, masyarakat di bantaran Citarum menemukan banyak ikan mati mengambang. Air sungai juga nampak menghitam dan berbau tak sedap. Perubahan warna dan bau air Citarum terjadi sejak Jumat pekan lalu. Disinyalir, penurunan kualitas air Citarum tersebut akibat limbah.

0 Komentar