KARAWANG-Penyuluh KB Kecamatan Karawang Timur, memberikan penyuluhan mengenai Seribu Hari Pertama Kehidupan Anak, kepada Ibu-ibu hamil dan ibu-ibu yang memiliki balita dibawah 2 tahun, Jumat, (7/8), pekan lalu.
Dengan menggunakan protokol kesehatan yang ketat. Serta pembatasan jumlah peserta yang hadir. Acara tersebut bertujuan untuk mengedukasi kaum ibu. Agar memahami setiap fase pertumbuhan anak.
Bertempat di Posyandu Kenanga, Desa Kondangjaya, Kecamatan Karawang Timur, Koordinator Poktan Bina Keluarga Berencana, Selvi menuturkan, perkembangan otak pada anak baru terbentuk di seribu hari pertama kehidupannya.
Baca Juga:Rieke: Pilkada Karawang PDIP Harus MenangBansos Pemkab Cair Lagi Pekan Depan
Bahkan, kata Selvi, di fase itu, lebih dari satu juta sel otak terkoneksi. Untuk mengoptimalkan masa seribu hari pertama kehidupan, anak usia nol hingga enam bulan, wajib menerima ASI ekslusif dari sang ibu.
“Kemudian di usia 3 hingga 6 bulan, berikan mainan kepada bayi. Itu untuk melatih sensor motorik pada anak. Agar anak kita belajar menggenggam dan meraih sesuatu,” ujarnya.
Lanjutnya, ketika bayi sudah menyentuh usia 7-23 bulan. Sebaiknya, orang tua sudah mulai menerapkan pola asuh yang baik dan benar.
Misalnya dengan sering mengajak anak berbicara, mengajak anak bermain, juga melakukan stimulasi, dengan mengajak anak beraktifitas fisik.
“Sering memberikan pujian dan memberi motivasi juga diperlukan untuk kebaikan hati dan otaknya. Dan jangan lupa, berikan makanan dengan gizi yang seimbang,” tuturnya.
Sementara, pada kesempatan itu, Penyuluh KB Kecamatan Karawang Timur, Seruni Maulidia mengatakan, selain diberikan edukasi tentang mengoptimalkan seribu hari pertama kehidupan anak. Dalam kesempatan itu pula, Seruni mengajak ibu-ibu untuk merencanakan waktu kehamilan berikutnya.
Jangan sampai, kata dia, jenjang kehamilan tidak direncanakan. Karena itu, pihaknya mengajak para ibu yang sedang hamil dan memiliki balita. Untuk menggunakan alat kontrasepsi.
Baca Juga:KBM Tatap Muka Wajib VerifikasiPolisi-Perampok Baku Tembak
“Dengan menggunakan alat kontrasepsi, keluarga turut serta berpartisipasi dalam Program Bangga Kencana. Dengan merencanakan masa depan, keluarga menjadi bahagia dan sejahtera.” ujar Seruni. (wyd/red)