Buat Kerajinan, Sulap Limbah Jadi Rupiah

0 Komentar

Ia berharap, pemerintah, melalui dinas terkait, bisa membantu mencarikan solusi pemasaran produk-produk kerajinan mereka. Agar cita-cita Aboy memiliki saung yang lebih layak, bisa segera terwujud.

“Kita mau produksi banyak, mau juga jual yang banyak. Biar cita-cita kita punya saung yang layak, segera tercapai,” tuturnya.

“Tapi apa daya, ekonomi sekarang sedang lesu. Mudah-mudahan, pandemi ini segera berlalu,” imbuhnya.

Baca Juga:Kalah Adu Penalti, Harus Puas Jadi Runner UpGaduh Relawan Cellica Kokang Senjata

Salah satu anak nelayan, Adam Nurhadi mengatakan, setiap pagi hari. Ia bersama kawan mainnya datang ke Saung Atap Langit untuk memulai aktivitasnya.

Dimulai dari belajar bersama, mengaji, bermain, dan sore hari di isi dengan aktivitas membuat kerajinan.

“Jadi di sini kita bukan cuma buat kerajinan saja. Tapi sekolah sekaligus mengaji, juga disini,” ujarnya.

Adam mengatakan, selain waktu luangnya jadi produktif. Di Saung Atap Langit juga, teman-teman sejawatnya bisa mendapat tambahan uang jajan.

“Hasil kerajinannya di jual nanti buat bangun saung kita. Selebihnya buat tambahan jajan,” pungkasnya. (*)

Laman:

1 2
0 Komentar