BEKASI – Sinergi, satu kata dengan makna mendalam menjadi tema utama Musyawarah Unit Kerja (Musnik) PUK SP AMK PT Aisin Indonesia yang berlangsung di Holiday Inn, Cikarang Selatan, Minggu (20/9/2020). Pada Musnik VIII, Oman Faturohman kembali terpilih menjadi ketua PUK untuk periode kedua selama 3 tahun ke depan. Kepada media, Oman menjelaskan tentang makna sinergi yang menjadi pada musnik kali ini. “Kita secara SDM di Aisin sudah banyak yang bagus. Jadi tinggal bagaimana kita sinergi, menggabungkan sehingga organisasi kita bisa lebih baik lagi,” ucap dia. “Untuk bagaimana bisa bersama-sama lebih bagus, kita harus bisa sinergi dengan manajemenn dan perangkat organisasi eksternal supaya dapat men-support lebih baik lagi,” sambung dia. Soal hubungan industrial yang telah terbina dengan cukup baik, Oman menuturkan antara PUK dan manajemen sudah terjalin relasi kemitraan. “Antara serikat pekerja dan manajemen sama-sama menghargai dan menghormati. Perusahaan beri kesempatan kami sebagai pengurus bagaimana bisa mengelola organisasi dengan baik,” kata dia. “Sinergi dengan perusahaan bagaimana kita bisa perbaiki kedisiplinan karyawan, memberikan semangat untuk lebih bisa produktif kepada perusahaan,” sambungnya. Pada periode kedua kepemimpinannya, Oman ingin lebih dapat memperbaiki lagi organisasi yang dia pimpin. Sekaligus, menciptakan regenerasi untuk tampuk kepemimpinan selanjutnya. Karena, ini adalah periode terakhirnya menjabat sebagai ketua. Sementara itu, Ketua Pimpinan Cabang (PC) SP AMK FSPMI Bekasi, Suparno, pada sambutannya mengatakan regenerasi adalah sinergi dengan kekinian. “Apa yang harus disenergikan, harus kedisiplinan pekerjaan. Program perusahaan apa yang bisa dibantu PUK. Kita stand by program itu di line masing-masing. Problem pekerja, jam pulang dan istirahat buru-buru. Kurang lima menit sudah lepas sarung tangan,” ucap dia. Pria yang juga pernah menjabat sebagai ketua PUK PT Aisin Indonesia selama dua periode itu menegaskan bahwa 5 menit itu dapat berdampak pada produktivitas dari segi manpower. Dia berpesan agar PUK dapat membuat pekerja disiplin sesuai dengan tanggung jawab. Soal pandemi covid-19, Parno, sapaan akrabnya, meminta perusahaan jangan mereduksi pengeluaran dari segi kesejahteraan pekerja. Sementara itu, Presiden FSPMI, Said Iqbal, menjelaskan keterbukaan dan keterukuran adalah titik temu dari sinergi. “Keterbukaan berani menyampaikan gagasan, menyampaikan pendapat. Kalau memang untuk kepentingan buruh harus disampaikan,” kata dia. “Sinergi muncul karena ada perbedaan kepentingan. Dari perbedaan itu mencari titik temu, menari harmonisasi. Selama di dunia, tidak ada harmonisasi yang sempurna. FSPMI dibangun dari perbedaan,” demikian Iqbal. Kegiatan Musnik ini dihadiri manajemen PT Aisin Indonesia, Pangkorda Garda Metal Max Hendrianto, Ketua KC FSPMI Bekasi Sukamto, Pimpinan Pusat SP AMK FSPMI Rudolf, Pangkornas Garda Metal Supriyatno. (dim/rie)