Lebih lanjut Ratu menjelaskan, PT Pupuk Kujang sebagai salah satu anggota holding Pupuk Indonesia. Menyediakan stok pupuk bersubsidi sampai dengan 30 September 2020 untuk wilayah Jawa Barat, Banten dan sebagai Jawa Tengah, sebanyak 173.153 ton atau 1.016 % dari ketentuan minimum pemerintah.
“Rinciannya pupuk Urea sebanyak 138.054 ton, Pupuk NPK 24.339 ton dan Petroganik 10.760 ton,” jelasnya.
Masih kata dia, stok pupuk bagi para petani yang terdaftar dalam e-RDKK, saat ini tersedia cukup memadai untuk kebutuhan selama musim tanam sekarang. Selain menyiapkan stok pupuk bersubsidi, kata Ratu, Pupuk Kujang juga menyiapkan stok pupuk non subsidi jenis Urea, NPK dan Organik, di setiap kios yang setiap saat dapat diperoleh petani yang membutuhkan.
“Pupuk Kujang pastikan pupuk subsidi sampai kepada petani sesuai dengan mekanisme yang ada, yaitu melalui e-RDKK dan koordinasi dengan tim petugas lapangan baik dari produsen maupun distributor, kios dan dinas pertanian,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, Hanafi Chaniago menuturkan, tentang temuan Sepetak soal selisih ketersediaan pupuk subsidi di Kecamatan Pakisjaya, pihaknya mengku tidak mengetahui soal alur distribusi.
Karena, kata Hanafi, hal itu sepenuhnya menjadi ranah tim verifikasi dan validasi (verval), distributor, PT Pupuk Kujang, dan tentunya kios-kios pengecer di tiap kecamatan.
“Itu ranahnya Disperindag ya. Kalau kami, taunya hanya berapa kebutuhan pupuk untuk petani, kapan waktu tanam, dan kapan harus disalurkannya, begitu,” katanya. (rls/wyd/mhs)