Mengungkap Sosok Santri-Santri Pertama di Tanah Karawang

Mengungkap Sosok Santri-Santri Pertama di Tanah Karawang
SANTRI PERTAMA: Syekh Quro Karawang (kanan) dan Prabu Siliwangi, Raja Pakuan Pajajaran Pasundan.
0 Komentar

“Namun sesampainya di pondok. Ia mendengar lantunan ayat suci Al-Qur’an yang sangat indah dan merdu. Yang ternyata di lantunkan oleh Nyai Subang Larang. Singkat cerita, jatuh cinta lah sang raja pada santri Syekh Quro itu,” lanjut Uyan.
Setelah berdialog panjang dan mengutarakan ketertarikannya pada Nyai Subang Larang. Prabu Siliwangi memberanikan diri melamar santri wati Syekh Quro itu, yang kemudian disetujui sang kyai dengan sejumlah syarat.
“Namanya orang zaman dulu itu masih dikenal sakti-sakti. Ceritanya, Syekh Quro minta pada raja untuk diambilkan tasbih di tanah Arab. Prabu Siliwangi yang sakti mantra guna menyanggupi. Tapi, ilmunya seketika hilang. Ia tak bisa pindah ke Arab di hadapan Syekh Quro,” kata Uyan bercerita.
Merasa tak sanggup memenuhi syarat Syekh Quro. Sang Prabu pun meminta petunjuk dari kyai ulung itu. Kemudian Syekh Quro membimbing Prabu Siliwangi untuk mengucap dua kalimat syahadat. Tak lama kemudian, ia sampai di Arab dan mengambil tasbih untuk mas kawin Nyai Subang Larang.
“Cerita ini memang ada beberapa versi. Tapi menurut versi yang ini, Prabu Siliwangi menjadi mualaf dan jadi santri Syekh Quro. Meskipun konon ia bukan santri yang taat,” katanya.
Setelah sang raja diislamkan oleh Syekh Quro. Ajaran islam semakin menyebar luas di tanah Jawa. Dari kisah-kisah itu, Kyai Uyan berharap, Karawang sebagai awal peradaban islam dan santri. Bisa menjadi kota santri yang ikonik di Indonesia.
“Fakta sejarah itu harus di ungkap dan disampaikan. Karawang harusnya jadi kota santri,” kata Uyan.
Sementara, sumber lain mencatat. Syekh Quro yang penganut Mahzhab Hanafi, datang ke Karawang bersama para santrinya yakni, Syekh Abdul Rohman, Syekh Maulana Madzkur, dan Nyai Subang Larang.
Syekh Quro kemudian menikah dengan Ratna Sondari putri dari Ki Gedeng Karawang, dari pernikahan itu lahirlah seorang putra yang bernama Syekh Akhmad, yang menjadi penghulu pertama di Karawang.
Syekh Quro juga memiliki seorang santri yang berjasa dalam menyebarkan ajaran Agama Islam di Karawang yaitu bernama Syekh Abdulah Dargom alias Syekh Darugem bin Jabir Modafah alias Syekh Maghribi, keturunan dari Sayyidina Usman bin Affan RA, yang kelak disebut dengan nama Syekh Bentong alias Tan Go.

0 Komentar