kerap kali di tawari lowongan kerja yang harus pakai uang muka.
“Cari kerja susah, sudah coba ikut test tapi selalu
gagal. Di Pramuka alhamdulillah, ada lah buat makan doang. Tapi ga cukup buat
ngasih ke mamah papah,” ucapnya.
Warga Desa Bayur Kidul, Kecamatan Cilamaya Kulon itu
menyebut, cita-cita utamanya saat ini hanya ingin membahagiakan ke dua orang
tuanya. Dengan caranya sendiri.
Baca Juga:Korona ‘Mengganas’, Operasi Yustisi di Karawang Digelar 4 Kali SehariSwing Voters Tentukan Siapa Pemenang Pilbup Karawang
Langkah awal yang Syahril pilih saat ini, ingin segera
kuliah. Dengan harapan lebih cepat lulus dan mendapat gelar sarjana. Jika
kuliah mandiri tak memungkinkan. Syahril memilih untuk mencari kerja dulu.
Paling tidak, dari hasil kerjanya itu. Nanti ia ingin kuliah secara mandiri.
Dengan hasil kerja kerasnya sendiri.
“Syahril mau membuktikan sama orang-orang yang percaya
Syahril, guru-guru Syahril. Bahwa apa yang selama ini mereka ajarkan ke Syahril,
bisa menjadi keberkahan buat semua orang,” ucapnya.
Syahril memang dikenal sebagai anak yang mandiri, pekerja
keras, dan jujur. Sejak kecil, Syahril sudah belajar hidup perihatin. Pasca
orang tua kandungnya pisah. Syahril kecil ikut ibunya dan tinggal bersama ayah
tirinya.
Sementara, ayah kandung Syahril juga sudah berkeluarga. Dia
bekerja sebagai montir di salah satu bengkel. Dari penghasilannya itu, ayah
Syahril menyisihkan untuk bekal Syahril selama ini.
“Sudah saatnya saya tidak mau merepotkan lagi. Syahril
mau bantu mamah apah. Kasihan, anak Mamah Papah itu banyak. Sebagai tulang
punggung, Syahril harus bisa membantu mereka,” pungkasnya. (bbs/mhs)