KARAWANG– Hingga Desember 2020, progres Revitalisasi Pasar Cilamaya, di Desa Cilamaya Kecamatan Cilamaya Wetan dilaporkan baru mencapai 60 persen. Padahal, sesuai adendum Perjanjian Kerja Sama (PKS), PT Barokah Putra Delapan (PT BPD) selaku pengembang pasar, wajib menyelesaikan bangunan tersebut paling lambat, 17 April 2021.
Pekan kemarin, rombongan tim monitoring Pemkab Karawang. Terdiri dari perwakilan pejabat Disperindag, PUPR, DLHK, Kabag Pertanahan, hingga Camat Cilamaya Wetan, mendatangi lokasi proyek. Untuk meninjau progres pembangunan. Sekaligus menegur PT BPD soal target dalam adendum.
Kabag Pertanahan Setda Karawang, Andi Muryadi menuturkan, kedatangan mereka ke Pasar Cilamaya. Tak lain untuk melakukan monitoring, sekaligus mengevaluasi progres pembangunan Pasar Cilamaya.
Baca Juga:SURVEI INDOMATRIK: JIMMY-YUSNI UNGGULI CELLICA-AEPOptimalkan Peran Pusat Belajar Guru
“Kita melihat perkembangannya saja. Karena ditargetkan April 2021 harus tuntas. Jadi saat ini, bangunannya sudah 60 persen,” jelasnya, pekan kemarin.
Andi melanjutkan, progres yang ditunjukan oleh PT BPD dinilai cukup baik. Namun, pihaknya menyayangkan. Progres yang baik itu, tak diimbangi dengan jumlah uang muka yang masuk dari pedagang.
“Progres yang baik belum sebanding dengan jumlah pedagang yang bayar uang muka 30 persen untuk pemenuhan kios,” tuturnya.
“Mudah-mudahan, dengan progres yang semakin baik. Pemenuhan itu bisa semakin meningkat,” kata Andi.
Disisi lain, pejabat Dinas PUPR, Yana Suryana mengingatkan, PT BPD selaku pengembang proyek. Harus mengedepankan penyediaan fasilitas sosial dan fasilitas umum. Sebelum kios-kios itu ditempati oleh pedagang. Khususnya, penyediaan drainase yang layak.
“Kami mengapresiasi progres pembangunan Pasar Cilamaya. Tapi kami harap, pemenuhan fasos fasumnya, bisa dipenuhi sebelum pedagang pindah,” imbaunya.
Disisi lain, saat di konfirmasi, Direktur PT BPD Sobari Sobirin melaporkan, bahwa pihaknya saat ini sedang tancap gas pembangunan Pasar Cilamaya.
Baca Juga:Upaya Disiplinkan Warga, Polres Gencarkan Operasi YustisiTergusur Tol Japek II, Dibayar Murah!
Sobari menjelaskan, demi memenuhi target adendum itu. PT BDP mempekerjakan 50 orang pekerja setiap hari. Selain mengerjakan bangunan, sebagian pekerja juga ditugaskan untuk mengerjakan fasos-fasum. Termasuk, penyediaan fasilitas MCK dan pengelolaan sampah. Sudah disiapkan dengan baik.
“Untuk Fasos-Fasum sudah kita prioritaskan pembangunannya. Termasuk MCK dan pengelolaan sampah,” jelas Sobari, kepada KBE.
Saat ini, lanjut Sobari, progres pembangunan Pasar Cilamaya sudah 60 persen. Pihaknya optimis, dengan dukungan penuh dari Asosiasi Pengusaha Pasar Indonesia (Apparindo). PT BPD mampu menyelesaikan bangunan, sebelum masa perjanjian kerja sama habis.