Versi Rekonstruksi: 2 Ditembak di Jembatan Badami, 4 Lagi di Mobil
JAKARTA– Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur menyebutkan, Closed Circuit Television atau CCTV di Tol Jakarta-Cikampek (Japek) dari KM 49 sampai 72 tidak bekerja normal saat terjadi kasus tewasnya enam Laskar FPI yang ditembak polisi pada Senin (7/12/2020). Hal tersebut diungkapkan Subekti setelah memberikan keterangan terkait kasus tewasnya enam Laskar FPI di kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin (14/12). “23 (CCTV) itu bukan enggak berfungsi, ya, itu hanya pengiriman datanya berapa jam keganggu,” kata Subekti. Menurut dia, saat kejadian kasus tewasnya enam laskar FPI, CCTV dari KM 49 sampai 72 tengah diperbaiki setelah terkena hujan. Proses perbaikan itu, kata dia, memakan waktu beberapa jam. “Oleh karena itu, kan harus dideteksi pakai satu alat, sehingga perlu waktu. Kemudian berapa jam kemudian sekitar 24 jam itu sudah berfungsi lagi,” ujar dia. Dia menerangkan, CCTV milik Jasa Marga di Tol Jakarta-Cikampek tidak merekam insiden tewasnya laskar FPI. Namun, sambungnya, CCTV milik Jasa Marga selain di KM 49 sampai 72, merekam aktivitas kendaraan di Tol Jakarta-Cikampek. “Di lainnya, di gerbang, jangan salah di sepanjang jalur itu, kan, ada lajur gerbang-gerbang. Bukan hanya yang di lajur-lajur saja tapi di gerbang-gerbang ada semua (rekamannya),” jelas dia.
Syukur memastikan, tidak ada CCTV yang rusak seperti yang banyak diberitakan sebelumnya. Tetapi hanya mengalami kendala teknis. Ke-23 CCTV yang ada di jalur KM 43 hingga 72 itu mengalami gangguan pengiriman data sehingga tak bisa merekam kejadian selama beberapa jam. “Kalau kemudian mengenai CCTV yang dikabarkan rusak, itu sebenarnya enggak, CCTV kami itu semuanya berfungsi,” kata dia. Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran membeberkan peristiwa tewasnya enam Laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 Karawang, Senin pekan lalu. Peristiwa itu berawal saat polisi melakukan penyelidikan terkait informasi pengerahan massa saat Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab, diperiksa atas dugaan pelanggaran protokol kesehatan. Tim lalu mengikuti rombongan kendaraan yang berisi Habib Rizieq. Saat tengah mengikuti rombongan yang diduga terdapat Habib Rizieq, polisi tiba-tiba dipepet mobil. Diduga kuat, mobil yang memepet dari pengikut Habib Rizieq. Baku tembak tak terhindarkan. Anggota kepolisian kemudian membalas tembakan itu dan enam laskar FPI dinyatakan tewas.