PURWAKARTA– Maranggai atau bisa juga disebut sate sapi dan entog adalah kuliner paling terkenal dari Kabupaten Purwakarta. Usaha kuliner ini sempat terpukul saat pandemi datang. Baru-baru ini Pemkab Purwakarta menggelar Festival Satai Maranggi 2020 di area Situ Wanayasa. Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengatakan, Festival Maranggi 2020 ini digelar untuk memberikan motivasi pada para pelaku usaha satai maranggi di masa pandemi Covid-19. Sebab, ada sebagian pedagang satai maranggi yang terdampak secara ekonomi. “Kita ketahui bersama bahwa satai maranggi telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda. Karena dalam situasi pandemi, festival ini pesertanya kita batasi dan tentu menerapkan protokol kesehatan ketat,” ujarnya. Anne menjelaskan, festival ini merupakan bentuk apresiasi dan penghargaan dari Pemkab Purwakarta kepada para pelaku usaha satai maranggi di Purwakarta. Festival ini juga, kata Anne bukan hanya soal mencari pemenang festival. Akan tetapi lebih kepada memberikan motivasi dan mendorong tetap menerapkan protokol kesehatan covid-19 secara ketat. “Menerapkan protokol kesehatan sangat penting, tujuannya agar para wisatawan yang berkunjung berasa aman dan nyaman,” ujarnya. Anne mencontoh seperti rumah makan satai maranggi di Bungursari, meski pandemi jumlah wisatawan datang ke sana cendrung ramai. “Mereka menerapkan protokol kesehatan sangat ketat bagi para pengunjung dan karyawan, setiap harinya ramai karena wisatawan merasa nyaman, jadi dapat dibuktikan bahwa protokol kesehatan sangat perlu,” ucapnya. Hal senada diungkapkan Sekretaris Disporaparbud Kabupaten Purwakarta, Heri Anwar menambahkan, ada sekitar 58 pedagang satai maranggi yang mengikuti Festival Maranggi 2020 ini. “Selain yang telah disebutkan ibu bupati, festival ini juga bertujuan melestarikan wisata kuliner satai maranggi,” ujar dia. Melalui festival ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian para pedagang dalam rangka dukungan untuk upaya pemulihan ekonomi di masa pandemi. (san/red)