PKC Tutup Tahun 2020 dengan Rapor Baik

PKC Tutup Tahun 2020 dengan Rapor Baik
RESMIKAN PABRIK: Direktur PT Pupuk Kujang saat meresmikan Pabrik CO² Cair berkapasitas 50 ribu ton.
0 Komentar

KARAWANG-Meskipun ditengah pandemi Covid-19 sepanjang tahun 2020, PT. Pupuk Kujang (PKC), sebagai salah satu anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) sukses menutup akhir tahun 2020 dengan berbagai catatan prestasi. Rapor baik PKC ditandai dengan dengan berbagai keberhasilan di bidang transformasi bisnis, inovasi kerja sama di bidang pertanian, juga capaian baik dari segi mutu produk-produk PKC. Direktur Utama PT Pupuk Kujang, Maryadi menjelaskan, keberhasilan transformasi bisnis dalam mendukung kinerja perusahaan, dicapai melalui Peresmian Pabrik CO² cair dengan kapasitas 50 ribu ton per tahun. Menurut Maryadi, selain peresmian pabrik CO², masih banyak lagi keberhasilan transformasi bisnis PKC dalam mendukung kinerja perusahaan. “Diantaranya, kami terlibat dalam proyek katalis merah putih melalui proses penandatanganan akta pendirian PT Katalis Sinergi Indonesia, mendapatkan jaminan alokasi pasokan gas dan harga gas bumi melalui penandatanganan amandemen PJBG dan LOA dengan PT Pertamina EP dan PT PHE ONWJ,” ungkap Maryadi. Selain itu ia memaparkan, Keberhasilan lainnya dibuktikan melalui inovasi dalam bentuk kerjasama di bidang pertanian yang secara konsisten dan serius mendukung kesuksesan petani dalam mengelola usaha pertanian dengan melibatkan pemerintah. “Korporasi dan komunitas pertanian melalui beberapa program seperti Kujang Festival, Closed Loop dan Corporate Farming,” ujarnya. Prestasi lainnya, diperoleh dari bidang mutu melalui GKM dalam ajang TKMPN 2020 di bidang lingkungan. Dengan mempertahankan penghargaan Proper Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, di bidang manajemen melalui KPKU dengan naik ke kategori Emerging Industry Leader. Serta mempertahankan sertifikat Emas SMP dengan nilai 97,27 dari Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam). Berdasarkan data unaudited, produksi pupuk Urea selama tahun 2020 sebesar 847.792 ton, Amoniak sebesar 564.797 ton dan NPK sebesar 140.911 ton. Adapun total penyaluran pupuk subsidi di wilayah Jawa Barat, Banten dan Sebagian Jawa Tengah sebesar 628 ribu ton sebanding dengan 91% dari ketentuan pemerintah. “Meskipun salah satu pabrik telah berusia lebih dari 45 tahun, namun melalui berbagai upaya yang dilakukan, kami berhasil menjaga produktivitasnya tetap baik,” jelasnya. Meski pun targetnya terpenuhi, lanjut Maryadi, namun ada hal lain yang jadi perhatiannya. Yaitu, mengenai tantangan strategis perusahaan, seperti kondisi ekonomi-politik global, ketersediaan gas dan pengalihan subsidi pupuk. Namun, Pupuk Kujang, sebut Maryadi, terus berusaha untuk terus adaptif bergerak lebih cepat dan kreatif dalam mendukung performa perusahaan. Melalui berbagai transformasi bisnis yang dilakukan dalam mendukung kinerja perusahaan di tengah berkembangnya pasar bebas di Indonesia sejak awal tahun 2020. Sejak tahun 2020, peranan Pupuk Kujang sebagai ‘solusi andal agribisnis’ sejalan dengan visi PT Pupuk Indonesia (Persero) sebagai Agro Solution, yang mana kegiatannya melakukan pendampingan secara menyeluruh, mulai dari proses awal budidaya, memastikan produktifitas meningkat dan membantu penyerapan hasil tani sampai kepada konsumen baik petani, pehobi maupun korporasi. Dan di penghujung tahun 2020, dengan ditanda tanganinya SPJB dengan distributor pupuk subsidi. Pupuk Kujang membuktikan komitmen dalam mendukung pemenuhan alokasi pupuk subsidi nasional sesuai penugasan pemerintah di tahun 2021. Sekaligus memperkuat posisi perusahaan di pasar komersil, baik domestik maupun ekspor. Selain itu, Pupuk Kujang juga memastikan jaringan pemasaran dan distribusi pupuk tersebar luas dan merata agar penyaluran pupuk dapat terserap dengan baik. (wyd/rls)

0 Komentar