KARAWANG- Ucapan rekor terburuk yang dilontarkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil atas status zona merah Kabupaten Karawang yang terjadi selama berminggu-minggu, menjadi pukulan telak bagi kinerja Satgas Covid-19 Karawang yang diketuai langsung oleh Bupati Karawang, Cellica Nurrchadiana dan dikomandani oleh ketua harian Sekda Karawang, Acep Jamhuri serta dibantu oleh hampir semua unsur pimpinan instansi strategis vertikal atau Forkopimda.
Hal ini sebenarnya sudah diwanti-wanti oleh mantan Kapolres Karawang, AKBP Arif Racmaab Arifin yang saat ini dipindahtugaskan ke Jember. Sehari menjelang ia pindah tugas, tepatnya Selasa 13 Oktober 2020 lalu, ia blak-blakan bercerita buruknya komunikasi dan lambannya respons kerja jajaran di Satgas Covid-19 Karawang. AKBP Arif Racman Arifin tak kuasa menutup-nutupi kekecewaanya pada jajaran satgas dan memilih meluapkanya saat rapat evaluasi kinerja Gugus Tugas Covid-19 Karawang saat itu di Lt 3 Kantor Bupati Karawang.
Arief bercerita, saat awal-awal kasus covid-19 menelan korban
nyawa, sampai ketua harian satgas covid-19 yang dijabat sekda pun hadir ke
lokasi. Namun belakangan, saat angkanya terus naik, justru semua jajaran di
satgas cuek. Ia menyindir seluruh pejabat yang masuk jajaran satgas covid dan
menyebutnya percuma jika diberi amanat tak mau berkerja.
Baca Juga:Integrasi Digitalisasi Informasi Satu Data Vaksin COVID-19, Dua BUMN DigandengPara Ahli Pastikan Vaksin yang Digunakan Aman dan Efektif
Arif juga menceritakan saat dia bertanya di grup WhatsApp
satgas soal klaster kasus yang tak dijawab oleh sekelas pelaksana tugas
Kadinkes.
“Dulu pas ada yang meninggal, Sekda aja datang. Nah ini angka
naik terus semua diem-diem aja, cuek-cuek aja. Ini harus instrospeksi semua
Kadis. Pertanggungjawaban bapak dan saya bukan hanya di sini pak. Bapak percuma
ini salat, percuma semua ibadah. Bapak dikasih amanat jadi pejabat kok disuruh
berbuat gak mau,” tutur Arief dalam rapat terbuka yang dihadiri berbagai awak
media itu.
Arief juga mengingatkan, kekecewaan sepeti ini tak hanya
dialami dia, tapi juga Dandim yang sebelumnya mengeluhkan adanya masalah dalam
kasus pemakaman. Hal itu, kata Arie jika respons jajaran di satgas cepat, permaslahan
ini takkan sampai ke publik.
“Saya jadi bingung, Kadinkes mau ngapain, Kasatpol PP mau