Berlayar dari Busan Korsel, Menuju Laut Cilamaya

Berlayar dari Busan Korsel, Menuju Laut Cilamaya
0 Komentar

“Semoga bisa sesuai rencana tiba di Cilamaya sekitar 22 Februari 2021 nanti,” kata Indra, berharap.

Setelah bersandar di fasilitas mooring PLTGU Jawa-1, kapal FSRU ini baru akan bekerja pada pertengahan April 2021 nanti. Saat itu, kapal ini akan menerima cargo komisioning berupa LNG yang diangkut dari BP Tangguh, Papua. 

“Paling tidak, ada delapan sampai 10 cargo untuk operasional 60% CF tersebut,” kata Indra.

Baca Juga:DARURAT! KARAWANG SIAGA 1 COVID-19Tatap Muka Perlu Pertimbangan Matang

Sementara itu, JSP melaporkan, progres konstruksi proyek Independent Power Plant (IPP) Jawa-1 sudah mencapai 92%. Mega proyek tersebut, mengintegrasikan fasilitas gas dengan pembangkit listrik yang terdiri dari PLTGU 1.760 MW, FSRU, pipa gas antara PLTGU dengan FSRU, dan jalur transmisi yang menyambungkan PLTGU dengan titik interkoneksi. 

Proyek ini berlokasi di Desa Cilamaya, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. LNG yang dipasok oleh PLN akan diterima dan diregasifikasi di unit FSRU dan selanjutnya dialirkan dalam bentuk gas ke unit PLTGU Jawa-1 melalui pipa gas offshore (bawah laut) dan onshore (darat).

Kapal FSRU sendiri, akan ditambatkan di laut Cilamaya dengar jarak 14 km dari pantai. FSRU dan PLTGU Jawa-1 tersambung dengan pipa gas sepanjang 21 km, 14 km pipa gas offshore dan 7 km pipa gas onshore. Listrik yang dihasilkan PLTGU Jawa-1 dialirkan ke gardu induk milik PLN di Desa Sukatani, Kabupaten Bekasi, melalui transmission line sepanjang 52 km.

Selanjutnya, listrik yang dihasilkan PLTGU Jawa-1 akan disalurkan ke PLN selama 25 tahun dengan skema BOOT (Build, Own, Operate, and Transfer) ke sistem kelistrikan Jawa-Bali melalui jaringan transmisi 500 kV dari lokasi pembangkit ke gardu induk 500 kV PLN. IPP Jawa-1 akan menjual energi listrik ke PLN dengan PPA (Power Purchase Agreement).

Proyek IPP Jawa-1 ini dimiliki oleh konsorsium PT Pertamina Power Indonesia, Marubeni, dan Sojitz dengan komposisi kepemilikan masing-masing PPI 40%, Marubeni 40%, dan Sojitz 20%. Untuk menjalankan proyek terintegrasi ini dibentuk dua project company yaitu PT Jawa Satu Power (JSP) dan PT Jawa Satu Regas (JSR). 

JSP bertanggung jawab untuk melakukan desain, konstruksi, dan mengoperasikan PLTGU Jawa-1, transmission line, substation serta switchyard facilities. Sedangkan Jawa Satu Regas (JSR) bertanggung jawab atas desain dan konstruksi serta pengoperasian fasilitas FSRU. 

0 Komentar