KARAWANG- Sejak dibentuk dan dilantik pada November 2020 lalu. Panitia Pilkades 177 desa di Kabupaten Karawang, harus menelan pil pahit di awal masa kerjanya. Pasalnya, sudah bekerja selama kurun waktu tiga bulan, namun Anggaran Pilkades yang bersumber dari APBD Kabupaten Karawang belum turun.
Soal telatnya penerimaan dana penyelengaraan pilkades menjadi problem rutian setiap kali ada penyelenggaraan Pilkades serentak di Karawang. Untuk memenuhi kebutuhan operasional mereka sehari-hari, yang bisa mereka lakukan adalah mencari dana talang dari pihak ketiga, yang akan diganti setelah dana dari pemkab turun.
Banyak panitia pilkades atau panitia 11 yang mengeluh. Namun sebagian besar tak berani bak-blakan bersura. Ada juga yang saking tak kuasa bersabar, akhirnya “menjerit’ ngeluh. Salah satunya Ketua Panitia Pilkades Cilamaya, Dida Rayendra. Selama masa persiapan awal., panitia Pilkades bergerak dengan menggunakan anggaran seadanya yang bersumber dari dana talang. Mulai dari pembentukan, pelantikan, hingga perencanaan kerja panitia 11, dilakukan tanpa anggaran sepeser pun dari kabupaten.
Sesuai jadwal, sebut Dida, anggaran APBD untuk Pilkades 177 desa harusnya turun di pertengahan bulan Februari 2021 nanti. Itu pun, tidak mengcover seluruh anggaran kebutuhan ril dalam pelaksanan kegiatan Pilkades.
“Anggaran Pilkades dari Pemda untuk Desa Cilamaya Rp. 144 jutaan. Sedangkan kebutuhan ril pelaksanaan Pilkades dengan jumlah hak pilih hampir 10 ribu jiwa, sebanyak Rp. 249 jutaan,” ungkap Dida, kepada KBE, Rabu, (6/1/2021).
Baca Juga:DPMD: Pemdes Boleh DaftarPanahan Targetkan Medali Porda
Dida bilang, sesuai aturan yang tertuang dalam Perbup nomor 64 tahun 2020 tentang Pilkades, panitia dilarang memungut uang pendaftaran dari calon kades yang akan bertarung.
Ada pun untuk menutupi kekurangan anggaran itu, Dida mengaku sudah berkoordinasi dengan BPD dan Pemerintah Desa Cilamaya untuk menggunakan anggaran APBDes dari pengelolaan tanah bengkok desa.
“Kami sudah komitmen. Tidak akan memungut uang pendaftaran dari calon kades,” tandasnya.
Hal serupa juga dirasakan Panitia Pilkades Rawagempol Wetan (Rawet), Kecamatan Cilamaya Wetan. Besarnya biaya awal operasional Panitia Pilkades. Harus ditanggung udunan antar panitia sebelas sebagai dana talang.
Ketua Panitia Pilkades Rawet, Daday Abi Darda menuturkan, sejauh ini, panitia Pilkades Rawet bertahan dengan dana APBDes yang sudah dikeluarkan lebih awal.