Tanggul Jebol, Cilamaya Banjir Lagi

Tanggul Jebol, Cilamaya Banjir Lagi
MULAI TERENDAM: Hujan deras yang melanda daerah pesisir Karawang sepanjang awal tahun 2021 ini, mulai menyebabkan banjir di sejumlah desa yang ada di Karawang.
0 Komentar

KARAWANG– Hujan deras yang melanda daerah pesisir Karawang sepanjang awal tahun 2021 ini, mulai menyebabkan banjir di sejumlah desa yang ada di Karawang. Beberapa di antaranya adalah desa-desa di Kecamatan Cilamaya Wetan. Satgas BPBD Cilamaya, Aan Susanto melaporkan, sebanyak 40 rumah di Dusun Astina, Desa Rawagempol Kulon (Rakul), Kecamatan Cilamaya Wetan, terendam banjir setinggi 30 centimeter atau setinggi lutut orang dewasa.  Banjir yang disebabkan jebolnya pembuangan air ke Kalen Cermin, Desa Sukakerta itu. Berdampak pada kehidupan 67 kepala keluarga dan 268 jiwa di Dusun Astina. “Air mulai masuk ke rumah-rumah warga. Tapi sampai saat ini belum ada yang mengungsi,” ujar Aan kepada KBE, kamis (7/1/2021). Aan juga mengatakan, pihaknya sudah mendata korban banjir dan melaporkannya pada BPBD Karawang. Jika diperlukan tindakan lebih lanjut, kata Aan, BPBD siap segera turun membantu korban.

“Sudah dilaporkan ke BPBD di kabupaten. Kalau diperlukan, bantuan akan segera turun,” ujarnya.

Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Rakul, Siradj mengatakan, banjir akibat luapan Kali Cermin Sukakerta itu. Merendam dua RT di wilayah desanya.

Baca Juga:Guru Hingga Penjaga Sekolah Bisa Miliki RumahGiliran DPRD Kosongkan Gedung

Ketinggian air, kata Siradj, bervariatif. Dari 20 centimeter sampai 40 centimeter. Air juga dilaporkan sudah masuk ke rumah-rumah warga. Namun, sampai berita ini ditulis. Belum ada warga yang mau mengungsi. Mereka tetap memilih bertahan di rumahnya. Sambil berharap air segera surut.

“Air sudah masuk ke rumah warga setinggi 40 centimeter. Warga tak mau ngungsi, karena air perlahan mulai surut,” katanya. 

Saat musim hujan, wilayah di hilir Sungai Cilamaya selalu jadi langganan banjir. Selain pemukimannya yang rendah. Buruknya sistem drainase dan saluran pembuangan air. Memicu sering terjadinya banjir di sana.(wyd/mhs)

0 Komentar