Bayu mengakui terakhir kali dirinya berkemah dengan Fathan di Tahun 2019 di Gunung Putri, Lembang. “Memang beberapa tahun ini Fathan senang bercamping,” katanya.
Setelah itu, Bayu mendapatkan kabar kalau Fathan menghilang. “Saya juga mendengar kalau orang tuanya katanya mencari Fathan. Dan malam tadi sekitar jam 9 malam, saya mendengar kabar Fathan meninggal. Kemudian saya langsung ke rumah duka,” jelasnya.
Sementara itu sebelumnya kepada polisi, keluarga korban sempat mengaku dihubungi orang misterius melalui ponsel Fathan. Pesannya berisi permintaan uang jika ingin Fathan kembali ke rumahnya.
“Ada pesan masuk dari nomor Fathan yang meminta tebusan sebesar Rp 400 juta,” ungkap Oliestha.
Namun rupanya pelaku penculik Fathan diduga kuat menghabisi nyawa pemuda itu. Oliestha menuturkan hasil otopsi menunjukkan Fathan telah tewas dua sampai empat hari lalu.
“Penyebab kematian akibat benturan benda tumpul di kepala sehingga menyebabkan pendarahan di otak. Tidak ada luka sajam atau senpi. Di sekujur tubuh terdapat luka lebam,” kata Oliestha.