KARAWANG – Setiap memasuki masa tanam. Para petani di kota lumbung padi, Karawang, sering kali mengalami kesulitan permodalan. Apa lagi, ketika hasil panen sebelumnya kurang maksimal. Alhasil, kebanyakan dari mereka terpaksa meminta bantuan rentenir atau Bank Emok. Sebagai modal awal mereka untuk kembali menanam padi. Melihat kondisi itu, Aksi Cepat Tanggap (ACT) Karawang, bersama Global Wakaf, meluncurkan program bantuan permodalan. Melalui program Wakaf Sawah Produktif. Kepala Cabang ACT Karawang, Erwin Wikanda mengatakan, program Wakaf Sawah Produktif merupakan bantuan pinjaman permodalan tanpa bunga. Kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang ada di desa dan kecamatan. Tujuannya, kata Erwin, untuk membantu petani di Karawang dalam meningkatkan hasil panen para petani. Tak hanya dari segi produksi, tapi juga peningkatan kwalitas. “Tujuannya kita membantu para petani dan meningkatkan produksi pertanian khususnya di Karawang pada umumnya di seluruh Indonesia,” ujar Erwin, di Desa Kertawaluya, Kecamatan Tirtamulya, Karawang, kemarin (15/1/2021). Erwin menjelaskan, untuk bantuan permodalan itu sendiri, nantinya bisa berbentuk uang melalui Gapoktan, atau pun bisa memberikan bantuan sarana produksi padi. “Nanti tingkat pengembalian pinjaman permodalan petani setelah panen dan setiap bulannya tidak dikenakan bunga,” jelasnya. Untuk target, lanjut Erwin, program Wakaf Sawah Produktif ini direncanakan akan ada di empat titik dari empat kecamatan di Karawang. “Untuk Karawang sendiri, target ACT ada sekitar empat titik di empat kecamatan yang akan kita lakukan kegiatan seperti ini dengan total (luas lahan sekitar,red) 500 hektare,” ungkapnya. Erwin berharap, kegiatan yang dilakukan ACT ini bisa membantu masyarakat Karawang untuk hidup lebih baik secara ekonomi, secara sosial, mau pun secara agama. “Hal-hal yang merugikan atau membuat masyarakat menderita itu akan kita coba bantu sebisa mungkin semampu kita, tujuannya masyarakat lebih baik, apalagi di situasi kondisi seperti ini,” pungkasnya. (wyd/rie)