KARAWANG- Sepekan terakhir, intensitas hujan di Kabupaten Karawang sangat tinggi. Hal itu membuat sejumlah desa di Kecamatan Cilamaya Wetan terendam banjir. Diketahui, hal ini selalu berulang terjadi setiap tahun.
Salah satu desa yang terdampak banjir paling parah adalah Desa Rawagempol Kulon. Sejak akhir pekan lalu, ratusan rumah di sana sudah terendam banjir. Hingga memasuki hari ke empat, banjir tak kunjung surut.
Kepala Desa Rawagempol Kulon, Udin Abdulgani mengungkapkan, akibat banjir ini. Aktivitas warganya di sejumlah dusun menjadi terhambat. Apa lagi, kata Udin, mayoritas warga di sana berprofesi sebagai buruh tani. Ketika lahan sawah banjir, mereka tak bisa bekerja.
“Kami sebisa mungkin mencukupi kebutuhan warga terdampak banjir. Kemarin bantuan sudah berdatangan. Tapi jumlahnya masih kurang, saya harap ibu bupati turun tangan,” ungkapnya, kepada KBE, rabu (3/2/2021) di kantor desa. Udin menerangkan, ketinggian air di sejumlah daerah di desanya relatif berbeda. Mulai dari 20 sentimeter, sebagian 40 sentimeter, hingga hampir sepinggang orang dewasa. Ada pun jumlah rumah yang terendam banjir mencapai 322 unit di dua dusun. Dengan 402 kepala keluarga yang terdiri dari 1.166 jiwa. “Untuk luas lahan sawah baru tanam yang terendam ada 8 hektare. Kalau yang sampai masuk ke dalam hanya 2 rumah,” ujar Ketua IKD Kecamatan Cilamaya Wetan ini.
Baca Juga:11 Rumah di Telukjambe Terseret LongsorJALAN RUSAK MAKIN HANCUR
“Sejauh ini tidak ada kerusakan yang berarti. Hanya saja dibutuhkan bantuan logistik yang memadai,” imbuhnya.
Kemarin, lanjut Udin, pihaknya sudah mendistribusikan bantuan berupa mi instan dan air mineral, yang didapat dari bantuan PMI Karawang, BPBD Karawang, dan juga Dinas Sosial Karawang. “Hanya menerima 45 dus, yang terdiri dari mi instan dan air mineral. Masih banyak keluarga yang belum kebagian,” tuturnya.
Sampai sejauh ini, pihak Pemerintah Desa Rawagempol Wetan, terus berupaya untuk mencukupi hal tersebut. Sejalan dengan itu, mereka juga berupaya mempercepat agar air surut. Dengan kerja bakti membersihkan gorong-gorong.
“Kami berharap banjir tahunan ini segera ada solusinya,” pungkasnya.
Sebelumnya, Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang, Yasin Nasrulah, meminta masyarakat Karawang mewaspadai potensi bencana yang akan terjadi di bulan ini. Pasalnya, ramalan cuaca BMKG menunjukan. Puncak musim hujan di Karawang terjadi pada bulan Februari 2021 ini.