DI SAAT yang sama, curah hujan di wilayah Karawang sedang tinggi membuat jalan-jalan rusak banyak tergenang air. Di jalan raya Gembongan-Muarabaru misalnya, jalan yang tadinya sudah rusak. Jadi tambah rusak, lantaran terkikis air hujan.
Sepanjang jalan penghubung Kecamatan Banyusari dan Cilamaya Wetan itu. Sudah tak terhitung lagi berapa banyak titik yang rusak parah. Hal ini, menjadi keluhan para pengendara sepeda motor.
Riko (25) warga Desa Sukatani, Kecamatan Cilamaya Wetan mengungkapkan, buruknya kondisi jalan itu kerap kali menimbulkan kecelakaan. Tak sedikit, kata dia, pengendara yang jatuh. Karena menerjang lubang besar yang tersamarkan genangan air.
“Ini sih rusak sudah lama, paling parah di Desa Rawagempol Kulon. Bahkan hampir tidak bisa dilalui mobil,” ungkapnya, Rabu, (3/2) kemarin.
Pengendara lain, Sandi (20) menuturkan, kondisi jalan itu sudah rusak selama bertahun-tahun. Sebagai pengendara yang sering melintasi jalan itu. Ia berharap, agar pemerintah segera melakukan perbaikan.
“Dari saya SMP jalan itu sudah rusak. Sempat di buat jalan beton. Ga lama, rusak lagi. Sampai sekarang belum diperbaiki,” kata pemuda Desa Cikalong ini.
Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Sukatani, Kecamatan Cilamaya Wetan, Saman Masrukhin menjelaskan, di Kecamatan Cilamaya Wetan. Jalan tersebut melintasi empat desa. Yaitu, Desa Cikalong, Sukatani, Rawagempol Wetan, dan Muarabaru.
Di Desa Sukatani, kata Saman, ada beberapa titik lagi yang belum diperbaiki. Seharusnya, perbaikan itu bisa selesai di tahun. Namun, akibat pandemi. Banyak anggaran yang dialihkan untuk penanganan Covid-19.
“Saya harap tahun ini ga ada recofusing lagi. Supaya selesai dan rapih semua perbaikan infrastruktur,” tukasnya.
Sebelumnya, Kepala UPTD PUPR wilayah 4, Ujang menuturkan, sebenarnya ada perbaikan di beberapa titik kerusakan sepanjang jalan itu. Namun, kata Ujang, karena anggaran direcofusing. Maka perbaikan itu jadi tertunda.
“Perbaikannya jadi mundur ke tahun depan,” katanya. (wyd/mhs)