BERPENGALAMAN selama 12 tahun di Pemerintahan Desa Cilamaya. Membuat Ali Hamidi mantap, untuk membidik kursi Kepala Desa Cilamaya, Kecamatan Cilamaya Wetan. Sebelumnya, pria yang akrab disapa Acung itu, menjabat sebagai Kaur Pemerintahan Desa yang merangkap pelaksana sekertaris desa. Hingga di periode kepemimpinan Kades Kuswedi. Acung ditunjuk menjadi Sekertaris Desa.
Sebagai putra asli daerah yang lahir dan besar di Cilamaya, Acung mengakui paham betul, apa saja yang diperlukan untuk membangun Desa Cilamaya jadi lebih baik lagi.
“Ada tiga hal yang menurut saya perlu diperbaiki dan ditingkatkan di Desa Cilamaya. Dan itu sudah tertuang dalam visi misi saya,” ungkap Acung kepada KBE, rabu (3/2/2021) di ruang kerjanya.
Hal paling krusial yang akan digarap olehnya yaitu pengelolaan sampah. Sebagai desa paling padat penduduk di Kecamatan Cilamaya Wetan. Produktivitas sampah di Desa Cilamaya tentu sangat besar. Apa lagi, jika ditambah dengan sampah dari Pasar Cilamaya dan mega proyek PLTGU Jawa-1.
Baca Juga:Pastikan Guru Tetap Mengajar, BKPSDM Kembali Cek SekolahPolitik Uang Senjata Petahana
Dalam sehari, kata Acung, rata-rata satu keluarga di Desa Cilamaya memproduksi sampah sebanyak 3 ton. Apa bila tak ditangani, gunungan sampah bakal membuat Desa Cilamaya menjadi kumuh.
“Ke depan saya akan membuat sistem pengelolaan sampah yang baik. Tentu saja diimbangi dengan edukasi pada masyarakat. Agar mereka tak membuang sampah sembarangan,” ujarnya.
Kemudian, lanjut Acung, sebagai orang nomor 2 di Desa Cilamaya saat ini. Ia paham betul, kalau Pendapatan Asli Desa (PADes) Cilamaya masih belum maksimal.
Selama ini, kata dia, sumber PADes Cilamaya masih sama seperti warisan pemerintahan dulu. Dari tahun ke tahun, sumber PADes Cilamaya hanya itu-itu saja.
“Sebagai upaya menggenjot PADes. Saya akan programkan pengelolaan gedung serba guna milik desa. Gedung itu akan jadi sumber PADes baru,” ujar pria berkacamata ini.
Masih kata Acung, menjadi fokus ketiganya nanti. Yaitu memperbaiki dan meningkatkan tata kelola desa. Dimana, sistem pelayanan yang selama ini sudah baik. Akan ditingkatkan lagi dengan program digitalisasi desa.
“Nanti juga saya buat semacam media center desa dengan sistem digital. Sehingga masyarakat bisa mengakses banyak hal di sana,” jelasnya.