Tanggu Jebol, Jalan Penghubung Empat Desa Lumpuh

0 Komentar

TANGGUL di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Cilamaya jebol. Jalan Raya Cilamaya yang melintasi 4 desa di Kecamatan Cilamaya Wetan lumpuh total, pada Senin, (8/2/2021) kemarin. Tingginya debit air yang tumpah ke jalan raya membuat banyak pengendara mengalami mogok. Tak hanya kendaraan roda dua. Kendaraan roda empat pun, tak luput dari serangan air banjir. Pantauan KBE di lokasi, banjir yang menggenangi Jalan Raya Cilamaya setinggi 40 centimeter, pada beberapa titik, ketinggian air semakin dalam. Karena permukaan jalan yang rendah. Menurut tokoh masyarakat Desa Cilamaya, Nurhasan, banjir kali ini merupakan yang paling parah selama satu dekade terakhir. Biasanya, kata dia, banjir hanya menggenangi pemukiman warga tidak sampai meluas ke jalan raya. “Kalau dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, ya ini banjir paling parah,” kata Nurhasan, kepada KBE, Senin, (8/2/2021). Kecamatan Cilamaya Wetan, kata Nurhasan, merupakan salah satu daerah yang dilintasi DAS Cilamaya. Di mana, kondisi tanggul-tanggul disana memang sejak dulu sudah sangat tipis. Akibatnya, ketika musim hujan dan debit sungai meninggi. Banjir pun tak terhindarkan. “Kantor Kecamatan, Polsek, Koramil, sekolah, puskesmas, dan fasilitas umum lain juga tergenang. Jadinya ya lumpuh total,” ungkapnya. Salah satu pengguna jalan, Munir menambahkan, tingginya muka air di Jalan Raya Cilamaya membuat puluhan motor dan mobil yang melintas menjadi mogok. Kata Munir, tak sedikit pengendara yang memutuskan putar arah untuk menghindari banjir. Namun, tak sedikit pula yang nekad menerjang banjir. Hingga membuat kendaraan mereka mengalami mati mesin. “Lumayan dalam sih, ban motor mah hampir tidak kelihatan. Banyak motor mogok karena air masuk kenalpot,” paparnya. Hingga pukul 15.00 WIB kemarin, air luapan Sungai Cilamaya terus meluas. Diprediksi, puncak ketinggian air akan terjadi pada Selasa, (9/2/2021) hari ini. Mengingat besarnya debit air kiriman dari wilayah hulu Sungai Cilamaya. (bbs/mhs)

0 Komentar