KAMI BUTUH ALAT BERSIH-BERSIH

0 Komentar

KARAWANG- Sejumlah warga korban banjir di Karawang selama dua hari terakhir bisa sedikit bernafas lega lantaran belum ada lagi hujan dengan intensitas tinggi menguyur Karawang. Sebagian dari mereka brangsur kembali ke rumahnya–membersihkan barang-barang yang masih tersisa dan bisa dipergunakan. Pagi rabu (10/2/2021), Laras memiliah-milah barang apa saja di rumanya yang masih bisa dipakai. Tiga hari sebelumnya, rumah dia yang ada di Permumahan BMI 1, Desa Dawuan Tengah, Kecamatan Cikampek bersama ratusan rumah tetangganya terendam air banjir cukup parah. Wajahnya bercucur keringat. Matanya berganti sorot dari satu barang ke barang lain di dalam rumahnya yang masih basah dan sebagian dilumuri lumpur. Tak banyak yang masih bisa digunakan. Ia mengaku saat ini lebih membutuhkan pemberian bantuan alat-alat pembersih untuk memermudah kerja ia dan teanganya membersihkan rumah mereka masing-masing. Namun, tiap kali datang mobil bantuan, yang tiba adalah mi instan. Warga tak bisa mengeluh. Namun jika dibolehkan memilih, ia mengungkapan, saat ini lebih memerlukan serokan, pelan, sapu, juga sabun-sabun pembersih.

“Ya bantuan masih datang, tapi kami lebih butuh alat pembersih dari pada mie instan untuk sekarang,” ungkapnya, Rabu, (10/2/2021).

Ia menuturkan, pasca banjir ini, rumah-rumah warga digenangi oleh lumpur yang sangat tebal. Meski demikian, belum semua warga nampak membersihkan rumahnya.

Baca Juga:Yogie Bicara Uang PDAMPolisi Gelar Rekonstruksi Pembunuhan Siswi SMP

Pasalnya, kata dia, selain alat pembersih yang sangat minim lantaran alat-alat mereka hanyut terseret banjir. Sebagian warga juga masih bertahan di pengungsian, karena khawatir akan terjadi banjir susulan.

“Belum semua bersih-bersih, karena kita kekurangan alat. Tidak semua rumah ada serokan dan kain pel,” tandasnya.
Nengsih warga Perum BMI lain mengatakan, banjir tahun 2021 ini merupakan yang paling buruk. Selama ia tinggal di perumahan yang dekat Situ Kamojing itu.

Kata dia, banjir tahun ini sudah menghancurkan seluruh harta benda di rumahnya. Selain kendaraan dan alat-alat elektronik. Mereka juga kehilangan berkas-berkas penting di dalam rumah.

“Banjirnya memang parah banget, rumah saya di blok belakang hampir seatap,” tukasnya. Sebelumnya, diketahi, sedikitnya ada 700 rumah di perumahan Bumi Mutiara Indah (BMI) 1 Desa Dawuan Tengah dan BMI 2 Desa Dawuan Barat, Karawang, Jawa Barat, terendam banjir pada Minggu (7/2/2021). “Banjir mulai masuk ke rumah kami pukul 04.00 WIB. Tak ada barang yang berhasil dievakuasi semuanya terendam air,” ujar Joshua Manurung, warga Perum BMI 1 Blok D8 No 2, RT 003, RW 015, Desa Dawuan Tengah, Cikampek. Joshua menyebut banjir yang menerjang Perumahan BMI berasal dari luapan Sungai Cikaranggelam. Di Blok D, kata dia, ketinggian sudah mencapai perut orang dewasa. Di blok lain banjir justru nyaris mencapai leher orang dewasa. “Khawatir air semakin naik,” ujar dia. Joshua menyebut perumahan BMI merupakan daerah langganan banjir. Hampir setiap tahun ia dan warga lainnya harus mengungsi. (bbs/mhs)

0 Komentar