Kali Maryamah Meluap, 300 Rumah Kebanjiran Lagi

0 Komentar

12 Tahun jadi Langganan Banjir

KARAWANG- Intensitas hujan di sejumlah wilayah Kabupaten Karawang kembali tinggi. Belakangan ini, sejumlah desa melaporkan kembali mengalami banjir setelah beberapa hari yang lalu air sempat surut.

Tingginya curah hujan di wilayah hulu, membuat Kali Maryamah kembali meluap. Akibatnya, dua dusun di Desa Rawagempol Wetan, Kecamatan Cilamaya Wetan, kembali tergenang.

Kepala Desa Rawagempol Wetan, Udin Abdulgani mengungkapkan, dari dua dusun yang tergenang itu. Sedikitnya ada 300 rumah warga yang terdampak banjir setinggi lutut orang dewasa. Meski air sudah merembes masuk ke dalam rumah. Warga dilaporkan tetap bertahan menunggu air surut.

Baca Juga:LBH Mau Gugat Bank MandiriSewa Hosting ‘Dikasih’ ke Pengusaha Depok

“Selama 12 tahun saya jadi kepala desa, dua dusun itu selalu banjir saat musim hujan. Banjir terjadi karena luapan Kali Maryamah,” ungkap Udin kepada KBE, kamis (18/2/2021).

Ketua Ikatan Kepala Desa (IKD) Kecamatan Cilamaya Wetan ini menyebut, banjir di sana sudah berlangsung sejak pertengahan Januari 2021 kemarin. Atau sudah sekitar satu bulan lamanya.

Pemdes Rawagempol Wetan, kata Udin, sudah berulang kali mengajukan normalisasi Kali Maryamah. Namun, sampai sekarang belum juga ada realisasinya dari Dinas PUPR Karawang.

“Kabarnya normalisasi itu tahun ini. Mudah-mudahan tidak diundur lagi, kalau bisa segera karena ini darurat,” kata Udin.

Masih kata dia, Kali Maryamah sering meluap karena terjadinya penyempitan dan pendangkalan di hilir Kali Maryamah. Pasalnya, kata Udin, banyak rumah-rumah semi permanen milik warga. Berdiri menjamur di pinggir kali itu.

“Betul, penyempitan dan pendangkalan itu di luar wilayah desa kami. Adanya di Desa Muarabaru,” ujar Ketua IKD Cilamaya Wetan ini.

“Sudah saya koordinasikan, mudah-mudahan ada tindak lanjut dari masalah ini,” pungkasnya.

Baca Juga:Titip APBD Rp 4,6 T, Jangan Jauhi UlamaTunggu Pelantikan, Habiskan Waktu Dengan Buah Hati

Kasie Trantib Desa Rawagempol Wetan, Islam Suseno menambahkan, ditengah musibah banjir berkepanjangan disana. Bantuan sosial dari pemerintah pusat justru mandek tanpa sebab.

Islam menjelaskan, banyak warga penerima program BPNT dan PKH yang kini menunggu datangnya bantuan. Karena di situasi begini, kata Islam, warga sangat mengandalkan bantuan untuk makan sehari-hari.

“BPNT dan PKH malah ga turun. Padahal warga kami sedang butuh-butuhnya,” kata Islam.

0 Komentar