ALAT EVAKUASI TERBATAS KIAN MEMPERUNYAM SITUASI

ALAT EVAKUASI TERBATAS KIAN MEMPERUNYAM SITUASI
0 Komentar

Desa Sukamakmur, sebut Ceong, memang bukan daerah langganan banjir di Karawang. Terakhir kali Desa Sukamakmur kebanjiran itu tahun 2010. Atau sekitar 10 tahun lalu. Sehingga, ketika daerah ini banjir. BPBD seolah tak melihat dan tidak siap melakukan evakuasi disana.

“Kaya begini 10 tahun sekali, dulu pernah 2010 sekarang 2021. Banjir sekarang cukup parah, ketinggian air 1,5 meter,” ujar Ketua Karang Taruna Kabupaten Karawang ini.

“Kami sesalkan lambannya penanganan banjir disini. Petugas hanya fokus di daerah-daerah yang ramai, sementara di sini tidak ada yang memperhatikan,” ketusnya. Cerita lain datang dari Desa Muara, Kecamatan Cilamaya Wetan. Sejak Sabtu, (21/2/2021) kemarin, desa di ujung dua aliran sungai besar itu kembali terisolir. Setiap musim hujan, desa di perbatasan Karawang-Subang itu memang selalu jadi tempat penampungan air.

Baca Juga:Tambah Mitra PLKK, BP Jamsostek Gandeng Eka Hospital BekasiSMAN 1 TELUKJAMBE Tingkatkan Masjid, Tunjang Kegiatan Keagamaan Siswa

Letak geografisnya yang diapit dua sungai besar, yaitu Sungai Cilamaya dan Sungai Kali Bawah. Membuat banjir di Desa Muara tak bisa dihindarkan setiap tahun.

Dari empat dusun yang berada di desa itu, dilaporkan sebanyak 733 rumah, 928 kepala keluarga, dengan 2.689 jiwa terdampak musibah banjir ini.

Tak jauh beda dengan kondisi di perkotaan. Proses evakuasi di desa ini juga berjalan lambat. Pasalnya, dari ribuan jiwa yang terdampak. Pihak BPBD hanya menyediakan satu perahu karet yang bolak-balik untuk melakukan evakuasi warga.

“Cuma ada 1 perahu karet disini pak,” Kata Satgas BPBD Cilamaya, Aan Susanto.

Aan menjelaskan, dengan minimnya perahu karet. Petugas dibantu relawan, TNI dan Polri, berjibaku untuk melakukan evakuasi. Bahkan, warga harus berjalan kaki sejauh 200 meter lebih. Untuk sampai di posko evakuasi terdekat dari pemukiman.

“Iya, ada juga warga yang jalan kaki 200 meteran buat bisa di evakuasi,” ujarnya.

Untuk bantuan logistik di Desa Muara sejak banjir pertama kemarin memang sudah banyak yang masuk. Namun, untuk alat-alat kesehatan, popok bayi, selimut, dan kebutuhan lain-lain masih sangat minim. (rie/wyd/mhs)

Laman:

1 2 3
0 Komentar