KARAWANG-Komisi IV DPRD Kabupaten Karawang melakukan kunjungan kerja ke Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi, Selasa (9/3/2021). Sekolah tatap muka menjadi pembahasan dalam kegiatan kunjungan dalam provinsi tersebut. Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Karawang, dr. Atta Subagja Dinata mengatakan, alasan kenapa memilih Kota Bekasi, lantaran Disdik Kota Bekasi sudah pernah melakukan simulasi sekolah tatap muka selama dua bulan. Namun simulasi tersebut terhenti karena PPKM. “Simulasi sekolah tatap muka di Kota Bekasi menjadi percontohan, karena tidak ada daerah lain yang melakukan hal serupa. Sehingga kita putuskan untuk studi banding ke sana, sebelum sekolah tatap muka di Karawang dilakukan,” ujar dr. Atta. Ia menuturkan, dalam simulasi sekolah tatap muka di Kota Bekasi, diterapkan sejumlah pembatasan. “Dari sembilan rombongan belajar (rombel) hanya dilakukan tiga rombel saja per hari. Lalu di setiap rombel dengan jumlah 40 murid, yang hadir hanya 15 orang, sisanya tetap online,” paparnya. Masalah anggaran pun, dana BOS lebih difokuskan untuk pengadaan fasilitas protokol kesehatan. “Bahkan ruang kelas disemprot disinfektan setiap hari, itu untuk memastikan fasilitas sekolah dalam kondisi steril,” tuturnya. Saat ini, lanjut Atta, Disdik Kota Bekasi sudah mulai menyusun untuk pemberlakukan sekolah tatap muka. Berbagai tahap yang cukup panjang ditempuh, termasuk koordinasi dengan Satgas COVID-19. “Kemungkinan Juli 2021 sekolah tatap muka sudah bisa digelar di Kota Bekasi,” kata dia. Di Kabupaten Karawang pun, masih kata Atta, wacana sekolah tatap muka sudah mulai dipersiapkan. Apalagi saat ini guru-guru tengah menjalani vaksinasi COVID-19. “Harapannya, selesai vaksinasi guru sudah bisa digelar sekolah tatap muka di Karawang. Mungkin Juli sudah bisa. Tapi dilakukan bertahap di Kecamatan-Kecamatan yang grafik kasus COVID-19 nya rendah,” tandasnya. (bbs/mhs)