JIMMY, MASIH DISAYANG ATAU DITENDANG?

0 Komentar

PKB IMING-IMINGI PELUANG MANTAN KETUANYA MAJU LAGI NYABUP 2024

KARAWANG- Memanasnya konflik internal DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Barat khususnya di DPC PKB Karawang setelah adanya pernyataan mantan Ketua DPC PKB Karawang, Ahmad “Jimmy”ZamaksYary yang merasa dipermalukan oleh Cak Imin dan mengklaim telah didukung menggagas Musdalub menggoyang kursi Ketua DPW PKB Jabar, Syiful Huda mendapat repons dari jajaran pengurus PKB. Ketua DPC PKB Karawang, Rahmat ‘Tolleng’ Hidayat Djati menuturkan, ia sudaj diperintahkan oleh Cak Imin untuk menjaga stabilitas partai. Termasuk mendinginkan risiko potensi konflik, yang saat ini muncul. “Terkait hal itu, saya juga sudah diperintahkan oleh Ketum Cak Imin dan Ketua DPW Jabar untuk menjaga stabilitas internal partai, khususnya di PKB Karawang ini. Artinya, semua orang yang mau ikut dengan PKB, termasuk dengan orang-orang yang sudah ada di dalam PKB, harus kita rangkul untuk menjaga serta merawat hal-hal yang baik,” ungkap dia. Toleng yang juga mengaku telah mengikuti kaderisasi PKB sejak tahun 2002 di Bandung itu, selain menjaga stabilitas dan soliditas di PKB, pihaknya memastikan tidak ada kader yang dibuang maupun terbuang. “Saya sangat berharap untuk semuanya bisa saling menjaga stabilitas dan soliditas PKB. Tidak ada yang di buang maupun terbuang, dan tidak ada yang di hilangkan juga. Artinya, selama seseorang masih mengkritik, itu adalah tanda kasih sayang. Namun yang berbahaya itu ketika seseorang sudah diam, itu menandakan kemarahan seseorang,” harapnya menjelaskan. Diketahui, pasca pergantian Ketua DPC PKB Karawang dari Jimmy kepada Toleng, kabar adanya konflik di internal PKB terus mencuat ke publik. Menanggapi hal tersebut, Dewan Syuro DPC PKB Karawang, Solihin memastikan, jika Jimmy tetap akan dirangkul dan dipromosikan dalam karir politiknya ke depan oleh PKB. Ia menyebut, bisa saja Jimmy didorong kembali sebagai Calon Bupati Karawang pada Pilkada 2024, atau bahkan diangkat menjadi Direktur BUMN, ketika pada 2024 mendatang PKB menjadi partai pemenang pemilu. “Kami sudah koordinasi dengan DPW. Semua tidak akan ada yang dikorbankan, semuanya akan diakomodir. Pak Jimmy tetap akan dipromosikan. Apes-apesnya nanti jadi Direktur BUMN. Bahkan bisa jadi nyalon bupati lagi atau calon gubernur,” kata Dewan Syuro PKB yang kerap akrab disapa Wa Ling ini. Sehingga Dewan Syuro PKB Karawang menganggap, jika konflik internal pasca pergantian Ketua PKB Karawang ini merupakan hal yang biasa dalam polarisasi politik. Sama halnya ketika dulu Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menggantikan almarhum KH. Abdurrahman Wahid (Gusdur) sebagai Ketua Umun PKB. “Mungkin kita pernah ingat dulu perseteruan ketum (Cak Imin) dengan Gusdur. Tapi semuanya bisa diselesaikan dengan baik dengan komunikasi dan konsolidasi,” ungkap Wakil Ketua Dewan Syuro PKB Karawang, H. Solihin. Sementara menyambung pernyataan ketuanya, Sekretaris DPC PKB Karawang, Ricky Sofian menjelaskan jika berbagai kritikan yang datang ke PKB Karawang. “Justru yang perlu ditakutkan adalah ketika sudah tidak ada lagi kritik terhadap PKB. Seperti kata Ketua PKB tadi, mengiritik itu tanda kasih sayang. Justru yang bahaya itu ketika sudah diam sebagai tanda kemarahan,” kata Ricky. Diberitakan sebelumnya, Jimmy mengaku kecewa dan merasa dipermalukan soal hal pribadi. Padahal, selama masa kepimpinannya, Jimmy mengklaim bahwa PKB Karawang mencapai puncak. Jimmy, sapaan akrab Ahmad Zamakhsyari, merasa dipermalukan karena disebut-sebut oleh Cak Imin memiliki utang banyak hingga akhirnya digeser dari jabatannya. Cak Imin menyampaikan masalah pribadi tersebut di depan para kader PKB. Jimmy pun berencana menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) PKB di Provinsi Jawa Barat. Pada Pemilu Legislatif 2019, PKB Karawang memperoleh 7 kursi dari sebelumnya hanya 2 kursi. Selain itu, gedung kantor DPC PKB pun sudah terbangun dua lantai. Jimmy kemudian mencalonkan diri sebagai bupati Karawang berpasangan dengan Yusni Rinzani. Namun ia kalah dari pasangan Cellica Nurrchadiana-Aep Syaepuloh. Jimmy mengaku mendapat 326.000 suara tanpa mengeluarkan “uang cendol”. (bbs/mhs)

0 Komentar