Dengan bantuan pelatihan dan alat dari berbagai instansi yang saat ini sudah mereka miliki. Rencananya, mulai tahun 2021 ini. Para petambak garam akan mulai memproduksi garam iodium dan garam industri.
“Alhamdulillah sekarang ada harapan. Kita sudah di latih dan di bantu alat oleh Dinas Koperasi Karawang. Untuk kemudian bisa memproduksi garam industri,” ujarnya.
Aep menjelaskan, harga garam krosok dengan garam iodium atau pun garam industri sangat berbeda jauh. Jika garam krosok di hargai Rp. 300 per kilogram. Untuk garam iodium atau garam konsumsi, bisa dijual dengan harga Rp. 3.500 per kilogram.
Baca Juga:Awas, Suami Beristri Dua Tetap DidataBPUM Cair, Dinkop : Yang Belum Tunggu Surat
“Kalau garap industri sekarang harganya Rp. 2.500 per kilogram. Biasanya, kalau masuk industri kebutuhan garam sangat banyak,” katanya.
Petambak garam asal Desa Ciparagejaya, Kecamatan Tempuran ini berharap, dengan produksi garam industri. Pasar garam dan produksi garam di Karawang bisa kembali normal seperti dulu.
Sehingga, kesejahteraan para petambak garam pun ikut terdongkrak. Apa lagi, kata dia, saat ini sudah ada campur tangan Pemda Karawang melalui Dinas Koperasi dan UKM Karawang. Dalam program One Village One Product.
“Karena produk andalan pesisir adalah garam. Kami berharap, pasar untuk garam lokal bisa diperbesar. Untuk kesejahteraan para petambak garam lokal,” tutupnya. (*)